Hadir juga pada kesempatan itu Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumbar yang diwakili Eddy Rachmat selaku Kasi Pelaksanaan Wilayah I, jajaran Kasi pontren Kemenag Kabupaten/kota se Sumbar, jajaran Kasi di lingkungan Bidang Papkis Kanwil Kemenag Sumbar.
Dalam sambutannya, H Rinalfi selaku Kepala Bidang Papkis (Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam) Kanwil Kemenag Sumbar mengatakan bantuan diberikan dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana sanitasi.
Rinalfi menyebutkan, anggaran yang disiapkan tiap pesantren mencapai Rp 200 juta. “Bantuan ini dianggarkan untuk masing masing pondok. Satu pondok ada yang mendapat 2 unit, sanitasi berwudhu putra dan putri,” ujarnya.
Dikatakan Rinalfi pengelola pesantren pun nanti dipastikan bersedia mengelola dana bantuan secara swakelola, sebutnya. “Tentu saja swakelola ini sangat berdampak kepada kegiatan ekonomi dilingkungan ponpes dan bisa dimaksimalkan kegiatan pembangunan sarana tersebut,” imbuhnya.
Disamping itu Rinalfi juga memberikan apresiasi kepada jajaran Kasi pontren dilingkup Papkis, yang selalu eksis turun langsung ke lapangan, melakukan pembinaan sekaligus pendampingan.
Ia berharap koordinasi dan kerjasama Kanwil Kemenag dengan pihak PUPR khususnya Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumbar terus berjalan dengan baik di tahap selanjutnya.
Sementara itu, pihak penyelenggara dalam hal ini Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumbar yang diwakili Eddy Rachmat selaku Kasi Pelaksanaan Wilayah I, menyampaikan bahwa pihaknya tidak punya wewenang menggunakan dana bantuan tersebut tanpa sepengetahuan kemenag.
“Jadi saya klarifikasi apapun fasilitas pesantren silahkan melalui Kemenag bukan PUPR. Karena PUPR hanya pelaksana.” Tegasnya mengawali sambutan.
Eddy Rachmat menerangkan pembangunan sanitasi ini ditargetkan dalam upaya menyelesaikan Covid 19 dan mengatasi stunting.
“Kita harapkan anak anak di ponpes pada saat kita telah membangun sanitasi fasilitas mandi cuci, dan kakus (MCK) serta tempat wudhu. Semoga soal kebersihan lingkungan anak anak bisa teratasi,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya, prinsip yang ditekankan adalah memanfaatkan semaksimal mungkin sumber daya yang sudah tersedia atau (swa kelola).
“Kami mengajak buya dan teman-teman di pontren untuk dapat melaksanakan pembangunan sendiri. Supaya lebih memahami dan bertanggung jawab atas pembangunan yang akan dilaksanakan di pontren.” Terangnya.
Selain itu, Eddy Rachmat menuturkan ada hal yang perlu dalam pelaksanaan dilapangan nanti.
“Mohon diperhatikan, kita akan pisahkan wc pria dan wanita, mohon juga diperhatikan jangan sampai merubah sistem yang ada di pontren selama ini. ” Tegasnya.
Dalam hal ini menurutnya, karena begitu ada pembangunan pontren, buya dan ustadz ikut ke pesantren. Tapi begitu ada pembangunan sekolah beliau mengubah statusnya.
“Kami bisa kerepotan dalam pendataan kembali. Kalau hari ini membangun pontren besok membangun madrasah, kami kerepotan,” ucapnya mengingatkan.
Sumber : https://sumbar.kemenag.go.id/v2/post/61055/cegah-covid-19-dan-stunting-pupr-dan-kemenag-bangun-sanitasi-ponpes-sumbar