Kewaspadaan terhadap merebaknya penyakit musim hujan wajib ditingkatkan. Beberapa penyakit bisa dengan mudah menyebar, terutama jika musim hujan menimbulkan bencana banjir.
Tiga Penyakit Musim Hujan Terkait Banjir
Jika lingkungan Anda berisiko terkena banjir, maka waspadailah kemungkinan munculnya beberapa penyakit di bawah ini:
- Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira dan biasanya disebarkan melalui hewan. Beberapa hewan yang sering menyebarkan penyakit ini adalah tikus, sapi, anjing dan babi. Risiko terkena leptospirosis akan semakin tinggi, jika Anda bersentuhan langsung dengan aliran atau kubangan air yang telah tercemar urine dari hewan-hewan tersebut. Di antara hewan-hewan perantara infeksi di atas, tikus merupakan penyebab paling umum dan harus lebih diwaspadai. Gejala dari leptospirosis biasanya menyerupai gejala flu ringan, yaitu menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot. Selain itu, muntah, ruam kulit, mata merah, dan kulit menjadi kuning dapat muncul.Jika dibiarkan hingga menjadi parah, infeksi ini dapat mengancam nyawa penderitanya. Infeksi parah leptospirosis bisa mengakibatkan perdarahan di dalam tubuh dan kegagalan organ (otak, ginjal, paru-paru, dan hati). Bentuk parah dari penyakit ini biasa disebut dengan penyakit Weil. - Demam dengue
berdarah. Pada tahun 2015, tercatat ada sekitar 126 ribu kasus demam dengue di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala demam dengue yang sering dirasakan meliputi:- Demam tinggi.Mual.Muntah.Nyeri di belakang mata.Ruam kulit.Nyeri otot dan tulang.
- Diare
Diare juga menjadi salah satu penyakit yang sering menyerang di kala banjir, meskipun sebenarnya penyakit ini juga sering terjadi sepanjang tahun. Sanitasi yang buruk dan mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi air banjir, menjadi faktor pemicu seseorang mengalami diare. Beberapa gejala umum diare adalah tinja menjadi encer, frekuensi buang air besar menjadi lebih sering, perut kembung, dan kram perut. Pada kasus diare parah, penderitanya juga akan mengalami demam, darah pada tinja, serta penurunan berat badan dan dehidrasi.
Sejatinya, penyakit musim hujan di atas bisa menyerang siapa saja yang tinggal di daerah dengan sistem sanitasi yang buruk. Melakukan pemeliharaan rutin pada sistem sanitasi wajib dilakukan tanpa menunggu musim hujan tiba. Jika sampai musim hujan tiba, apalagi jika banjir melanda, risiko terkena penyakit-penyakit di atas akan jauh lebih tinggi.
Mencegah Penyakit saat Banjir di Musim Hujan
Menjaga kesehatan saat banjir melanda memang sangat penting dilakukan. Terlebih banjir dapat membawa beragam penyakit yang bisa menginfeksi siapa saja. Berikut adalah beberapa cara mencegah penyebaran penyakit ketika banjir, di antaranya:
- Sterilkan air yang ingin dikonsumsi dengan merebusnya.
- Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih.
- Cuci semua bahan makanan dengan air bersih. Hindari makanan yang mungkin terkontaminasi dengan air banjir.
- Cuci semua pakaian yang telah terkontaminasi air banjir dengan sabun dan air bersih.
- Cuci bersih dan keringkan semua perabot di dalam rumah yang mungkin terkena air banjir. Hal ini bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit musim hujan yang sering terjadi setelah banjir.
- Lakukan imunisasi untuk mencegah penularan penyakit akibat banjir.
- Hindari gigitan nyamuk saat musim hujan. Anda juga bisa menggunakan obat antinyamuk.
- Membersihkan semua tempat yang mungkin menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
- Apabila Anda memiliki luka terbuka dan terkena langsung dengan air banjir, segera bersihkan luka Anda dan oleskan salep antibiotik untuk mencegah infeksi.
- Cegah anak-anak bermain di tempat yang tergenang banjir.
Menjaga kebersihan lingkungan dan mempersiapkan diri sebelum datangnya musim hujan adalah langkah yang terbaik untuk mencegah penyebaran penyakit selama musim hujan dan banjir. Kunjungi dokter segera apabila Anda terkena penyakit tertentu saat banjir untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber : https://www.rsannisa.co.id/artikel/kesehatan/Tiga%20Penyakit%20Musim%20Hujan%20yang%20Mengintai%20Bersama%20Banjir