Bencana alam siklon tropis Seroja berdampak luas di Sumba Timur yaitu mengakibatkan Bendungan Kambaniru jebol. Kondisi bendungan sudah tidak bisa lagi menampung air untuk kebutuhan irigasi karena kondisinya rusak berat,” kata Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing, Selasa (6/4).
Dia menambahkan kerusakan Bendungan Kambaniru mengakibatkan 1.440 hektare lahan persawahan di Kecamatan Kambera tidak bisa ditanami padi pada musim taman kedua tahun 2021.
Selain krisis air untuk pertanian akibat aliran irigasi yang mati, sumur-sumur warga di desa sekitar DAS juga mengalami penurunan debit dan juga banyak yang telah kering.
Melalui Rumah Kambera, kegiatan untuk bantuan Sanitasi dan Air Bersih koordinasi dipimpin Ardy dari Charis Sumba dan didukung oleh para relawan komunitas yakni Sumba Volunteer, Kumpul Tangan, IKML Waingapu. Bantuan datang dari yayasan, lintas organisasi hingga perorangan, termasuk dari Yayasan Kawan Baik Indonesia dan Fair Future Foundation.
Warga memanfaatkan tangki air bantuan untuk dapat memenuhi kebutuhan air minum dan kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Untuk proyeksi jangka menengah dan jangka panjang diperlukan adanya pengeboran air tanah dalam di beberapa titik yang potensial, hal ini sudah dimulai oleh kelompok organisasi donor untuk membantu percepatan pemulihan akses air bagi warga.
Lahan pertanian di beberapa tempat, sudah mulai berbenah dengan melakukan penanaman produk pangan yang lebih kuat dengan kondisi air yang kritis, seperti penanaman tanaman kacang-kacangan.
Sumber : https://rumahkambera.org/sanitasi-air-bersih-tanggap-bencana/