Lebih dari 340 peserta dari 40 negara berkumpul hari ini di Jakarta untuk pembukaan pertemuan Sector Minister’s Meeting yang akan menghasilkan prioritas mendesak air dan sanitasi di seluruh dunia.
Di antara mereka adalah 55 menteri air, sanitasi, kesehatan, lingkungan dan ekonomi, yang bertemu untuk membahas pandemi COVID-19, krisis iklim dan ekonomi global yang telah mengancam kemajuan pembangunan berkelanjutan selama beberapa dekade. Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia dan diselenggarakan oleh kemitraan global Sanitasi dan Air untuk Semua (SWA) yang diselenggarakan oleh PBB dan UNICEF.
Membuka acara, Patrick Moriarty, Ketua Komite Pengarah SWA mengatakan kepada peserta bahwa krisis rangkap tiga ini sangat terkait dengan air dan sanitasi, membuat prioritas pemerintah dalam masalah ini menjadi penting.
“Air dan sanitasi sangat diperlukan untuk mencegah keadaan darurat kesehatan masyarakat, integral untuk mendukung pembangunan ekonomi dan penting untuk membuat masyarakat tahan terhadap perubahan iklim,” katanya.
Menurut penyelenggara pertemuan, akses ke air dan sabun akan menghasilkan $45 miliar per tahun, dan mengurangi penyebaran infeksi dalam epidemi mirip COVID-19 hingga 20 persen.
Selain itu, diperkirakan 74 persen dari semua bencana alam antara tahun 2001 dan 2018 terkait dengan air, yang membutuhkan tindakan segera. Empat puluh persen dari populasi global sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Akses universal ke toilet dengan limbah yang dikelola dengan aman akan menghasilkan $86 miliar per tahun dalam produktivitas yang lebih besar dan mengurangi biaya kesehatan.
“Air dan sanitasi adalah dasar dari semua pembangunan berkelanjutan – dan kunci untuk membantu anak-anak bertahan hidup dan berkembang,” kata Catherine Russell, Direktur Eksekutif UNICEF. “Ketika 300.000 anak masih meninggal setiap tahun karena penyakit yang terkait dengan air yang tidak aman dan sanitasi yang tidak memadai, kami tahu kami perlu berbuat lebih banyak.”
Pertemuan Menteri Sektor akan membekali para pemimpin politik dengan bukti dan praktik terbaik yang mereka butuhkan untuk memprioritaskan investasi dalam air dan sanitasi, yang pada gilirannya akan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Ini juga bertujuan untuk mengubah kolaborasi antar kementerian di tingkat nasional seputar hak asasi manusia atas air dan sanitasi, serta pembelajaran dan kerja sama internasional.
Sumber : https://www.unicef.org/indonesia/id/siaran-pers/pertemuan-penting-mendesak-prioritas-air-dan-sanitasi-agar-target-kesehatan-iklim-dan