Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam program MMD membuat kegiatan bertema “Daur Ulang Limbah Pertanian untuk Pengembangan Desa Bersih dan Bersanitasi Baik” bagi warga Desa Banjarsari, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar. Kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan perubahan positif bagi desa yakni melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan limbah pertanian dan rumah tangga.
Desa Banjarsari merupakan salah satu desa yang memiliki potensi areal pertanian yang luas. Namun pada kenyataannya, tidak sedikit masyarakat secara umum sering menghadapi tantangan dalam mengelola limbah pertanian secara efisien.
Di samping itu, peningkatan limbah rumah tangga akibat pola konsumsi masyarakat juga turut memperparah terwujudnya desa bersih dan berkelanjutan.
Limbah pertanian dan rumah tangga seperti sisa tanaman, jerami, sisa sayuran, hingga sampah dapur yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan.
Dalam mendukung terciptanya tujuan tersebut tim mengajak partisipasi aktif gapoktan, pengurus bank sampah, dan warga setempat.
Pelaksanaan program kerja dengan tema daur ulang limbah pertanian untuk pengembangan desa bersih dan bersanitasi baik dimulai pada tanggal 14 Juli 2023 di Kantor Kepala Desa Banjarsari dan Aula SD Negeri Banjarsari 03.
Selain itu, juga dilakukan rangkaian kegiatan berupa praktek pembuatan pupuk kompos dengan kelompok tani yang dilakukan pada tanggal 21, 26, dan 27 Juli 2023.
“Dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang didapatkan dari para mahasiswa, kami berharap nantinya warga mampu mengelola limbah secara mandiri dengan lebih efisien dan berdampak positif pada pertanian dan lingkungan di desa kami. Semoga inisiatif ini dapat berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan desa dan keberlanjutan sumber daya alam,” kata Ketua GAPOTAN Desa Banjarsari Suswantoro.
Sosialisasi dan Implementasi Program Desa Bersih melalui Penerapan Higienis dan Sanitasi Yang Baik (Good Hygiene and Sanitation)
Program kerja sosialisasi dan implementasi program desa bersih melalui penerapan higienis dan sanitasi yang baik merupakan kegiatan yang ditujukan guna meningkatkan pengetahuan mengenai penciptaan desa bersih melalui penerapan higienis dan sanitasi lingkungan yang baik, menumbuhkan pemahaman pentingnya implementasi higienis dan sanitasi, meningkatkan pengetahuan pemanfaatan limbah dan potensinya, serta menciptakan agen-agen yang siap sadar lingkungan (#SIAPDARLING).
Kegiatan tersebut diawali dengan sosialisasi kepada warga desa berkaitan dengan higienis, sanitasi, pengelolaan limbah, dan potensinya guna mendukung program desa bersih melalui penerapan higienis dan sanitasi yang baik. Adapun dalam kegiatan tersebut kemudian dilakukan demonstrasi terkait pemanfaatan limbah rumah tangga (sampah dapur) berupa limbah kulit bawang menjadi inovasi pestisida nabati, sisa buah-buahan menjadi inovasi ecoenzyme, serta pengenalan terkait vermicomposting.
Adapun demi mendukung terwujudnya tujuan-tujuan kegiatan tersebut, mahasiswa MMD mendapatkan dukungan dan antusias yang tinggi baik dari kelompok tani, pengelola bank sampah, dan warga setempat. Selain itu, mahasiswa MMD mengharapkan partisipasi aktif tiap warga atau individu agar secara mandiri dapat mendukung keberlanjutan dan mendukung terwujudnya implementasi program desa bersih melalui penerapan higienis dan sanitasi yang baik tersebut, yakni melalui pemanfaatan limbah/sampah rumah tangga dan/atau sampah makanan menjadi sebuah inovasi. Beberapa diantaranya seperti ecoenzyme, pestisida nabati, dan vermicomposting.
Edukasi Penggunaan Pupuk Organik (Kompos) pada Lahan Pertanian
Program kerja berikutnya yang turut dilakukan guna mendukung daur ulang limbah pertanian untuk pengembangan desa bersih dan bersanitasi baik adalah edukasi penggunaan pupuk organik (kompos) pada lahan pertanian. Kegiatan tersebut dilakukan melalui sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan limbah bernilai ekonomis dan berpotensi yang ada di Desa Banjarsari. Kegiatan dilakukan guna memanfaatkan limbah peternakan dan pertanian yang berupa kotoran hewan dan sekam padi menjadi produk yang memiliki nilai guna lebih. Dalam kegiatan pelatihan dijelaskan terkait tata cara pembuatan pupuk kompos yang berasal dari bahan-bahan yang mudah dikumpulkan yakni kotoran hewan sebagai bahan utama dan sekam padi, em4, serta molase sebagai bahan pengkaya.
Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan mengenai pupuk organik, diharapkan masyarakat desa dapat memahami akan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan pentingnya penggunaan pupuk organik. Selain itu, mahasiswa MMD berharap agar masyarakat dapat mengolah limbah menjadi produk yang lebih bernilai yang ekonomis, salah satunya melalui pemanfaatan limbah menjadi pupuk organik.
Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/mmd-desa-banjarsari-ajak-warga-olah-limbah-pertanian/