Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyampaikan, pengelolaan air masih menjadi permasalahan di Indonesia. Masih banyak masyarakat yang belum bisa menikmati air bersih yang layak dan aman, meskipun penyediaan air minum yang layak merupakan amanat konstitusi. “Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, sekitar 7 dari 10 sumber air rumah tangga tercemar limbah,” ujarnya saat membuka Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF) 2023 di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto Nomor 8, Jakarta, Selasa (06/06/2023), dikutip dari laman Wapres.go.id. Di samping itu, kelangkaan air bersih dan sanitasi yang layak juga kerap menyertai daerah dengan tingkat kemiskinan dan ketimpangannya tinggi.
“Jika kondisi ini tidak segera diubah, maka yang dikorbankan adalah generasi masa depan,” tandasnya. Baca juga: Cakupan Layanan Air Minum di Indonesia Baru Mencapai 91 Persen Menurut Wapres, penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak tidak dapat ditawar. Dengan terjaminnya hal itu dalam jangka panjang, dapat mendukung terwujudnya salah satu tujuan SDGs Indonesia. “Pencapaian akses air minum dan sanitasi sesuai target RPJMN tersebut akan mendukung percepatan tujuan ke-6 pencapaian SDGs di tahun 2030, yakni air bersih dan sanitasi layak yang berkelanjutan bagi semua,” terangnya.
Untuk itu, dia berharap forum IWWEF 2023 ini dapat menjadi media untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta berkolaborasi mencari peluang pendanaan dan pengelolaan yang efektif dan efisien, untuk menjamin penyediaan air minum dan sanitasi yang layak. Para peserta juga dapat mencontoh implementasi pembangunan dan pengelolaan akses air minum dari negara-negara yang sudah lebih baik penerapannya. “Pengadopsian sistem, tata kelola, maupun teknologi yang relevan dengan kondisi tiap daerah, diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat,” pungkas Ma’ruf Amin.
Sumber : https://www.kompas.com/properti/read/2023/06/06/183000021/kata-wapres-7-dari-10-sumber-air-rumah-tangga-di-indonesia-tercemar