Mungkin masih ada yang belum tahu, apa sih stunting itu? Dan seberapa penting kita perlu mengetahui tentang stunting?
Oke sekilas tentang stunting ya..
Jadi sebagian besar masyarakat kita masih belum paham benar dengan istilah stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Hal ini mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak yang lebih rendah atau pendek dari standar usianya.
Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia terutama di Indonesia. Ancaman stunting bisa berpengaruh terhadap kemampuan daya saing suatu bangsa. Anak yang terindikasi stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (pendek dan kerdil), melainkan juga terganggu perkembangan otaknya. Hal ini tentu saja bisa mempengaruhi kemampuan dan prestasi anak tersebut, produktivitas dan kreativitas di masa usia produktif.
Pemerintah berupaya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi stunting, antara lain :
1. Pola Makan
Pemenuhan gizi seimbang dengan jargon “4 sehat 5 sempurna” sangat penting untuk diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi gizi dan jumlah.
2. Pola Asuh
Edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi harus digalakkan mulai dari remaja-remaja, calon ibu, ibu hamil, ibu menyusui, ibu dengan anak dan balita. Pemenuhan kebutuhan asupan nutrisi bagi janin dalam kandungan juga amat penting, melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), ASI eksklusif dan ASI penuh sampai 2 tahun. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) juga bisa mulai diberikan saat bayi berusia 6 bulan, serta pemberian vaksin lengkap juga merupakan hak setiap anak.
3. Sanitasi dan akses air bersih
Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk di dalamnya akses sanitasi dan air bersih bisa meningkatkan anak pada resiko ancaman penyakit infeksi.
Mengapa sanitasi yang buruk bisa berdampak pada kondisi stunting?
Sanitasi buruk bisa mengakibatkan kerusakan dinding usus yang mengganggu penyerapan zat gizi makanan. Hal ini berdampak pada gangguan tumbuh kembang pada bayi dan balita, sehingga berakibat stunting.
Padahal, air dan sanitasi bersih menjadi tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang harus terpenuhi di tahun 2030. Dalam SDGs di tahun 2030 disebutkan, setiap negara harus memastikan ketersediaan sumber daya air dan sanitasi yang bersih bagi warga negaranya.
Nah, salah satu langkah pencegahan stunting adalah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) oleh setiap rumah tangga dengan meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi. Hal yang perlu dilakukan adalah menjaga kebersihan lingkungan.
Berdasarkan konsep dan definisi MDGs, rumah tangga memiliki akses sanitasi layak apabila fasilitas sanitasi yang digunakan memenuhi syarat kesehatan antara lain dilengkapi dengan leher angsa, tanki septik (septic tank) /Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), yang digunakan sendiri atau bersama.
Sumber : https://irisansenja.com/sanitasi-buruk-bisa-menyebabkan-stunting/