Melalui sanitasi diharapkan dapat menjadi upaya pengendalian faktor faktor lingkungan fisik yang berkaitan dengan rantai penularan berbagai penyakit. Dengan kata lain, sanitasi merupakan perilaku yang secara sengaja membudayakan kehidupan sehat dan bersih untuk mencegah kontaminasi langsung yang diharapkan bisa menjaga serta memperbaiki tingkat kesehatan manusia.
Agar lebih jelas di sini Kami akan membahas tentang pengertian sanitasi, ruang lingkup, jenis-jenis, dan detail lainnya. Yuk, cari tahu lebih dalam tentang definisi sanitasi dan hal-hal yang berkaitan didalamnya.
Pengertian Sanitasi Menurut Para Ahli
Pengertian sanitasi juga diungkapkan oleh beberapa ahli, berikut diantaranya:
1. Edward Scoot Hopkins (1983)
Sanitasi menurut Edward Scoot Hopkins usaha pengawasan faktor-faktor lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan.
2. Richard Sihite
Tidak jauh berbeda dengan pengertian sanitasi menurut Richard Sihite, yaitu usaha yang dilakukan secara preventif dengan menitikberatkan terhadap aktivitas atau kegiatan untuk menjaga kesehatan lingkungan hidup manusia.
3. Azrul Azwar MPH
Sanitasi didefinisikan sebagai pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat.
4. World Health Organization (WHO)
Menurut WHO, definisi sanitasi adalah pengendalian seluruh faktor lingkungan fisik manusia yang dapat menyebabkan akibat buruk terhadap kehidupan, baik secara mental maupun fisik.
5. Chandra
Sanitasi merupakan usaha untuk menciptakan suatu keadaan dan yang lebih baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat.
6. KBBI
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tercantum pengertian sanitasi sebagai ilmu kesehatan lingkungan yang yang didalamnya meliputi cara dan usaha individu atau sekelompok masyarakat untuk mengendalikan lingkungan luar yang dinilai berbahaya bagi kesehatan serta mengancam kehidupan
Sejarah Sanitasi
Sebelum membahas lebih jauh, mari kita singgung sedikit terlebih dahulu mengenai sejarah sanitasi. Orang-orang yang hidup di zaman dahulu belum terbiasa tertib membuang kotoran mereka sehingga mengakibatkan manusia terpapar bakteri penyebab penyakit. Seiring kemajuan peradaban kehidupan manusia, mereka mulai menyadari bahwa salah satu penyebab munculnya penyakit karena kebersihan yang buruk.
Dari situlah muncul kesadaran untuk memulai sanitasi agar bisa hidup sehat. Diawali dengan membangun jamban untuk membuang kotoran manusia. Kemudian di Kota Romawi juga mulai dibangun akuaduk untuk menyediakan air bersih agar mereka tidak mengkonsumsi air minum yang sudah terkontaminasi kotoran. Lalu pemerintah daerah juga berperan membangun saluran pembuangan yang dapat mengalirkan kotoran ke sungai.
Ruang Lingkup
Dari pengertian sanitasi dan sejarah singkatnya diatas, kegiatan ini berkaitan dengan sarana dan pelayanan pembuangan limbah kotoran manusia serta pemeliharaan kondisi higienis melalui pengelolaan limbah cair dan sampah. Adapun berikut ini beberapa hal yang termasuk dalam ruang lingkup sanitasi:
- Penyediaan air bersih atau air minum yang meliputi pengawasan terhadap kuantitas, kualitas serta pemanfaatan. (Water supply)
- Pengolahan sampah yang meliputi cara pembuangan, peralatan pembuangan serta cara penggunaannya. (refuse disposal)
- Pengolahan minuman dan makanan yang meliputi pengadaan, penyimpanan dan penyajian. (food sanitation)
- Pengawasan atau pengendalian serangga dan binatang pengerat (insect and rodent control).
- Kesehatan dan keselamatan kerja meliputi ruang kerja, pekerjaan, cara kerja serta tenaga kerja
Tujuan
Sanitasi secara umum mempunyai tujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan hidup manusia untuk menciptakan suatu kondisi yang sesuai dengan persyaratan kesehatan. Melalui sanitasi juga diharapkan dapat mencapai beberapa tujuan berikut:
- Sebagai upaya pengelolaan dan pengaturan saluran pembuangan air hujan di tepi jalan
- Pengelolaan saluran pembuangan limbah rumah tangga tanda rumah dari kamar mandi dan dapur
- Menciptakan budaya membuang sampah pada tempat yang telah disediakan
- Pengelolaan sampah yang baik dan teratur seperti pemilahan jenis sampah plastik, kertas, kaca, organik dan logam
- Memperbaiki, mempertahankan serta mengembalikan kesehatan yang baik bagi kehidupan manusia
- Menghasilkan suatu produk yang sehat dan aman dari pengaruh Hazard yang bisa menjadi sumber penyakit bagi manusia
- Membudayakan hidup bersih sehingga masyarakat tidak melakukan interaksi secara langsung dengan sampah atau limbah
Manfaat
Sanitasi memberikan manfaat dan fungsi bagi lingkungan manusia dari segi komponen fisik, tanah, udara dan air. Berikut ini beberapa manfaat sanitasi:
- Menciptakan lingkungan hidup yang sehat, bersih dan nyaman
- Meminimalisir atau mencegah terjadinya kecelakaan
- Meminimalisir atau mencegah timbulnya penyakit penyakit menularsehingga dapat mengurangi jumlah orang sakit
- Mencegah pencemaran lingkungan termasuk polusi udara seperti bau tidak sedap
- Melindungi dan menjamin setiap manusia dari faktor-faktor lingkungan yang bisa menyebabkan gangguan terhadap kesehatan mental maupun fisik serta jaminan keselamatan kerja
Jenis-Jenis Sanitasi Lingkungan
A. Sanitasi Dasar
Sanitasi dasar merupakan upaya untuk menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan agar dapat meningkatkan kesehatan manusia. Istilah sanitasi dasar mengacu pada penggunaan fasilitas sanitasi yang tidak dibagi dengan rumah tangga lain.
B. Sanitasi Berbasis Wadah
Jenis sanitasi yang mengacu pada suatu sistem di mana kotoran manusia dikumpulkan ke dalam satu wadah atau disebut katrid yang bisa dilepas dan diangkut ke fasilitas perawatan. Contohnya seperti toilet portable yang sekarang banyak disediakan sebagai salah satu fasilitas publik di tempat tempat umum. Saat ini juga banyak disediakan jenis sanitasi berbasis wadah untuk masyarakat yang kesulitan memasang dan memelihara saluran pembuangan.
C. Sanitasi Kering
Sanitasi kering mengacu pada jenis toilet kering atau tidak ada selokan yang mengangkut kotoran/ hasil buangan. Namun sepertinya tidak ada penjabaran lebih detail mengenai sanitasi kering, biasanya dimaksudkan untuk menyebut penggunaan toilet kering pengalih urine.
D. Sanitasi Ekologis
Disebut juga ecosan, yang memiliki perbedaan dengan jenis sanitasi lainnya, yaitu sistem sanitasi yang berorientasi pada sumber daya. Dilakukan melalui pendekatan untuk menutup lingkaran menjadi nutrisi dan bahan organik yang aman. Sederhananya, sanitasi ekologis merupakan sistem ecosan untuk mendaur ulang sumber daya tinja sebagai bahan organik dan nutrisi tanaman sehingga dapat meminimalkan penggunaan sumber daya tidak terbarukan. Jika dirancang dengan baik maka sanitasi ekologis bisa menjadi sistem loop yang aman, higienis, ekonomi dan tertutup karena dapat mengubah kotoran manusia menjadi nutrisi yang dikembalikan ke tanah.
Hubungan Dalam Kegiatan Sanitasi
A. Sanitasi Dan Kesehatan
Sanitasi tentu sangat berhubungan erat dengan kesehatan, karena sarana dan prasarana sanitasi yang tidak baik bisa berpengaruh terhadap penyebaran penyakit seperti kolera dan diare melalui jalur penularan yang dikenal dengan 5F. Jalur penularan yang dimaksud meliputi kotoran manusia yang dapat masuk ke pencernaan manusia melalui Fields atau tanah, Fluids atau air, Fingers atau Tangan, Flies atau lalat dan Foods atau makanan.
Seperti yang disampaikan oleh badan kesehatan dunia bahwa melalui sanitasi dan rutinitas mencuci tangan dengan sabun bisa mengurangi angka diare hingga 35%. Bahkan menurut studi, intervensi dengan sanitasi bisa menurunkan angka diare pada balita hingga 12,9%, daripada intervensi air bersih yang hanya mencapai 7,3%. Namun pengaruh dari upaya intervensi sanitasi tidak bisa dilihat dalam jangka waktu singkat, biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui hasilnya.
B. Sanitasi Dan Air
Hubungan antara sanitasi dan air bisa dijelaskan dari beberapa point berikut:
- Kesehatan
Hampir semua penyakit yang berkaitan dengan air disebabkan oleh pengumpulan dan pembuangan limbah manusia yang tidak dilakukan dengan benar. Misalnya dengan memperbaiki sesuatu hal tanpa memperhatikan hal lainnya maka bisa menjadi upaya yang tidak efektif.
- Penggunaan Air
Sanitasi berkaitan dengan penggunaan air, karena ada beberapa daerah tertentu yang nyatanya masih minim ketersediaan air. Contohnya seperti toilet siram yang membutuhkan 40% dari penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga. Saat ini kita masih dihadapkan pada permasalahan penggunaan air agar lebih hemat untuk sanitasi yang nyaman bagi masyarakat.
- Biaya dan pemulihan biaya
Perencanaan satu sisi penyediaan air tanpa mempertimbangkan biaya sanitasi bisa mengakibatkan masalah lingkungan dan biaya tinggi yang tidak terantisipasi. Selain itu, sanitasi juga berkaitan dengan penggunaan ulang air ketika sumber daya air tidak lagi mencukupi sehingga air limbah bisa menjadi sumber penyediaan yang menarik. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk meningkatkan ketersediaan air melalui air limbah yang diolah sedemikian rupa sehingga tidak merusak kesehatan masyarakat.(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Contoh Sanitasi
Setelah membahas tentang pengertian sanitasi dan ruang lingkupnya, berikut ini contoh kegiatan sanitasi di berbagai bidang:
A. Bidang Kesehatan
Contoh kegiatan sanitasi dalam bidang kesehatan seperti yang dilakukan di Puskesmas, rumah sakit dan lainnya dalam upaya menjaga kesehatan. Upaya yang bisa dilakukan meliputi beberapa hal berikut:
- Fasilitas yang terawat
Fasilitas yang terawat akan mendukung upaya sanitasi agar berjalan dengan baik serta dapat menjaga keselamatan dan kesehatan manusia. Poin ini berkaitan pada ruang lingkup sanitasi yakni keamanan dan keselamatan. Apalagi di lingkungan kesehatan seperti rumah sakit di mana fasilitas yang digunakan secara umum bisa menjadi sumber timbulnya penyakit jika tidak dijaga.
- Alat-alat yang steril
Di bidang kesehatan seringkali bersinggungan dengan alat-alat medis untuk keperluan kesehatan, sehingga harus dijaga kebersihan dan kesterilannya. Karena alat-alat kesehatan tersebut tidak hanya digunakan oleh pekerja medis, melainkan juga keperluan pasien dari berbagai orang yang berbeda-beda.
Standar penggunaan alat kesehatan ada yang bisa digunakan secara berulang, tapi ada juga yang hanya bisa digunakan untuk satu kali. Penggunaan alat-alat kesehatan dengan benar ini bisa mendukung sanitasi yang baik dan mempermudah perbaikan serta pemulihan dalam bidang kesehatan.
- Pembuatan bahan kimia pengusir serangga
Sanitasi juga diperlukan sebagai upaya untuk mengatasi serangga dan pengerat yang dapat merugikan kehidupan manusia. Caranya dengan membuat bahan-bahan kimia yang dapat memusnahkan kelompok hewan perusak tersebut, seperti insektisida, desinfektan, dan sejenisnya.
Pembuatan bahan-bahan tersebut harus mempertimbangkan faktor faktor tertentu yang berkaitan dengan dampak kesehatan bagi manusia serta komponen abiotik seperti tanah, air, dan udara. Apabila sudah dinyatakan aman dan telah memenuhi syarat sanitasi yang baik maka dapat diproduksi dalam jumlah banyak.
B. Bidang Industri
Sanitasi dalam bidang industri mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Beberapa contoh diantaranya adalah sebagai berikut:
- Keamanan dan keselamatan kerja
K3 (Keamanan dan Keselamatan Kerja) adalah bagian yang mutlak diterapkan pada sanitasi di bidang industri. Keamanan dan keselamatan kerja dalam bidang industri bisa diupayakan melalui berbagai kegiatan.nMisalnya pada pekerja yang bekerja di lapang harus menggunakan penutup kepala seperti helm atau perlengkapan safety lainnya. Sementara untuk pekerja yang bekerja di ruangan bisa menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, jas masker atau lainnya yang dibutuhkan.
- Pengelolaan limbah
Hampir sebagian besar industri yang ada di muka bumi ini pasti menghasilkan zat buang yang kira sebut limbah, termasuk dalam bisnis hotel. Limbah adalah zat sisa yang tidak digunakan lagi dan tidak bernilai yang dapat menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan. Limbah yang dihasilkan di bidang industri meliputi jenis limbah cair, gas dan padat yang masing-masing punya cara pengelolaan tertentu.
Sistem sanitasi dibutuhkan untuk melakukan pengelolaan limbah dengan cara yang benar, contohnya seperti limbah cair dan gas yang harus disaring terlebih dahulu sebelum dibuang. Tujuannya agar zat-zat yang dibuang tidak lagi bersifat racun dan dapat membahayakan lingkungan perairan dan udara.
- Toilet yang bersih
Toilet menjadi fasilitas umum yang harus disediakan di bidang industri. Keberhasilan sanitasi di bidang industri bisa dilihat melalui kebersihan toiletnya. Sehingga pengadaan toilet perlu memperhatikan saluran air yang baik dan air yang tidak tergenang
C. Lingkungan Tempat Tinggal
Beberapa contoh sanitasi dalam lingkungan rumah atau pemukiman bisa dilakukan melalui beberapa kegiatan berikut:
- Pembuatan saluran air
Pembuatan saluran air dapat mencegah hewan-hewan yang membawa dampak buruk berkembang biak, seperti nyamuk. Karena air yang menggenang dan tidak mengalir dengan baik bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Sistem sanitasi rumah tangga yang buruk akan menyebabkan nyamuk nyamuk menyebarkan penyakit ke manusia melalui gigitan.
- Pemisahan sampah
Sampah rumah tangga dibedakan menjadi dua jenis, yaitu anorganik dan organik. Salah satu contoh sanitasi di lingkungan rumah tangga bisa dilakukan dengan pemisahan sampah organik dan anorganik. Misalnya pemanfaatan sampah anorganik seperti kaleng, botol, plastik atau lainnya untuk didaur ulang. Kemudian untuk jenis sampah organik seperti kotoran ternak bisa diolah menjadi pupuk atau langsung dibuang.
- Pengelolaan makanan dan minuman
Pengelolaan makanan dan minuman meliputi pengadaannya, pengolahan, penyimpanan serta penyajiannya. Dalam poin ini, setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi harus memenuhi kriteria, baik dari segi fisik maupun kualitasnya. Penyimpanan makanan juga harus diperhatikan agar tidak mudah basi dan layak konsumsi. Sanitasi makanan dan minuman dikatakan berhasil ketika bisa menjadi sumber nutrisi yang menyehatkan bagi manusia di lingkungan rumah tangga.
- Keselamatan dan keamanan dapur
Keselamatan dan keamanan di ruangan dapur juga perlu menjadi perhatian karena termasuk salah satu tempat yang beresiko di lingkungan rumah. Misalnya dengan meletakkan benda-benda beresiko di tempat yang tepat agar tidak membahayakan orang lain, terutama anak-anak, seperti minyak goreng panas, tabung gas, pisau, dll.
Pemasalahan Sanitasi Di Indonesia
Indonesia menjadi salah satu negara yang tercatat masih mempunyai permasalahan sanitasi karena kurang memperhatikan hygiene pada makanan, air maupun komponen sanitasi. Terlihat dari data kematian di Indonesia akibat typhoid yang menjadi terbesar di Asia Timur karena disebabkan sistem sanitasi buruk. Bahkan anak-anak menjadi korban kematian karena terserang diare mencapai 100.000 setiap tahunnya.
Apalagi 60% penduduk pedesaan di Indonesia saat ini hidup dengan sistem sanitasi yang dapat beresiko terhadap kesehatan. Tidak terkecuali permasalahan di lingkungan warga kota, meskipun mereka sudah punya WC atau jamban pribadi yang berkualitas baik, tapi masih mengalami masalah polusi dan saluran air limbah yang buruk.
Banyak selokan selokan yang tersumbat hingga menyebabkan resiko banjir parah, seperti yang sering terjadi secara musiman di Jakarta. Permasalahan sanitasi yang masih dihadapi di Indonesia tidak terlepas dari tingkat kesadaran masyarakat yang masih minim untuk menjaga keberaihan dan kesehatan di lingkungan tempat tinggal.
Dampak Sanitasi Yang Buruk
Sistem sanitasi yang tidak baik akan menyebabkan beberapa dampak buruk, terutama berkaitan dengan kesehatan manusia. Adapun berikut ini beberapa dampak dari sanitasi yang buruk:
A. Beban Penyakit
Sanitasi yang tidak dilakukan dengan baik dapat meningkatkan risiko lingkungan yang buruk dan berkaitan dengan penularan berbagai penyakit. Contoh penyakit yang ditimbulkan dari sanitasi yang buruk seperti paratyphoid, kolera, typhoid fever, diare, fever, penyakit cacing tambang, penyakit kulit, malnutrisi dan lain-lainnya. Berikut beberapa agen penyakit yang bisa muncul akibat sanitasi yang buruk:
- Bakteri
Bakteri bisa tumbuh pada lingkungan yang tidak baik, seperti tempat yang lembab dan kotor. Contohnya bakteri kolera sebagai penyebab diare akut, salmonella typhi sebagai penyebab demam tifoid, Escherichia coli sebagai penyebab diare dan lainnya.
- Virus
Selain bakteri, virus adalah agen penyakit yang seringkali bisa berdampak serius bagi kesehatan manusia. Contohnya seperti perkembangan virus hepatitis A yang dapat menyebabkan penyakit hepatitis, maupun resiko penyebaran virus virus mematikan lainnya.
- Parasit
Parasit juga menjadi agen penyakit yang muncul akibat sanitasi buruk. Umumnya parasit hadir dalam bentuk cacing cacing penyebab infeksi penyakit. Seperti cacing tambang yang menimbulkan gejala anemia, cacing trematoda penyebab Schistosomiasis, dll.
B. Biaya Perawatan Kesehatan
Sanitasi yang buruk juga berdampak pada peningkatan biaya perawatan dan kesehatan. Seperti yang disampaikan berdasarkan data Susenas dan penelitian WSP tahun 2008, terjadi peningkatan perawatan peralatan kesehatan akibat sanitasi buruk hingga mencapai Rp 1,6 triliun.
C. Kesehatan Dan Produktivitas Kerja
Terganggunya kesehatan dapat menurunkan tingkat produktivitas kerja, hal ini juga berkaitan dengan sistem sanitasi yang buruk. Akibatnya terjadi peningkatan ketidakhadiran di sekolah dan tempat kerja. Total kerugian akibat dampak ini diperkirakan mencapai 3 trilyun per tahun yang 84% di antaranya disebabkan oleh penyakit diare.
D. Kematian Usia Dini
Sanitasi yang buruk berpotensi menyebabkan kematian usia dini. Terlihat dari data kematian anak usia 0 sampai 4 tahun yang disebabkan oleh penyakit diare mencapai 60%.
Upaya Dan Solusi Sanitasi Yang Buruk
Melihat kenyataan bahwa negara kita masih buruk dalam hal sistem sanitasi, maka perlu adanya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah untuk menemukan solusi terbaik terhadap permasalahan ini. Pemerintah sejauh ini telah mengeluarkan regulasi-regulasi terbaik agar permasalahan sanitasi di tanah air tidak di luar kendali, seperti masalah sampah, aturan pembuangan limbah, pengendalian penggunaan plastik dan lain-lain.
Namun regulasi tersebut tidak bisa berjalan dengan optimal jika masyarakat sendiri tidak mempunyai kesadaran untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungan tempat tinggal. Misalnya dengan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, memisahkan jenis sampah rumah tangga, dll.
Sumber : https://www.selasar.com/sanitasi/