Pemerintah Kota Bekasi terus mendorong penerapan program sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) guna menigkatkan kesehatan masyarakat di wilayah padat, kumuh dan miskin. Kustantinah, Kepala Subbidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup pada Bidang Fisik, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi, mengatakan sejak 2011 pihaknya telah merealisasikan program pemerintah pusat tersebut dengan pembangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) plus-plus dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk menyediakan air baku bersih dan biogas untuk kebutuhan warga secara Komunal di 12 kecamatan di Kota Bekasi. Kendati begitu, lanjutnya, kepedulian warga terkait MCK dan IPAL harus terus digiatkan guna meningkatkan kesehatan warga. “Realitas saat ini, baru 40% penduduk Kota Bekasi menggunakan sanitasi, dan sisanya masih buang air besar di sembarang tempat khususnya di wilayah padat kumuh dan miskin,” ungkapnya seperti dikutip laman resmi Pemkot Bekasi, Selasa (26/8/2014). Oleh karena itu, Konstantinah menuturkan Pemkot Bekasi akan terus berupaya memfasilitasi kebutuhan warga terhadap ketersediaan MCK dan IPAL yang terbangun secara komunal. Menurutnya, kelompok warga bisa mengajukan proposal Sanimas reguler melalui pembuatan MCK dengan syarat ada sedikitnya 55 kepala keluarga yang pasti akan menggunakan MCK tersebut. Selain itu, dengan ketersediaan anggaran daerah terbatas, warga sebaiknya telah mempersiapkan lahan sekurang-kurangnya 100 meter persegi untuk dijadikan MCK dan IPAL Komunal yang baik berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI). “Melalui pembangunan saran dan prasarana di beberapa tempat ini selain memfasilitasi masyarakat untuk tidak buang air besar sembarangan juga menerapkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Diharapkan mereka akan mampu mengolah air baku hingga menyediakan biogas untuk kebutuhan memasak warga,” tambahnya. Sumber : http://www.ampl.or.id/digilib/read/59-pemkot-bekasi-dorong-program-sanitasi-berbasis-masyarakat/50173 |