Fraksi PSI di DPRD Jakarta menyatakan menolak ajang balap mobil lisrik, Formula E yang akan digelar di Jakarta 2020 mendatang. Salah satu alasannya karena masih banyak warga Jakarta yang masih kebutuhan sanitasi seperti jamban untuk buang air yang belum terpenuhi.
Hal ini diungkap oleh Sekretaris fraksi PSI di DPRD DKI, Anthony Winza saat menyampaikan pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda tentang APBD DKI tahun 2020. Dalam penyampaiannya, Anthony berbicara soal keadilan bagi warga Jakarta.
Menurutnya penyelenggaraan formula E hanya bisa dinikmati oleh masyarakat kalangan menengah ke atas. Sementara ia mencontohkan masih ada warga yang lebih memikirkan cara buang air di jamban dari pada menyaksikan formula E.
“Boro-boro berharap bisa menonton festival balapan mobil, untuk buang air besar saja mereka harus balapan karena jamban masih jadi rebutan,” ujar Anthony di ruang rapat paripurna gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2019).
Selain itu Anthony menuturkan di Jakarta Utara masih ada warga yang kesulitan air bersih. Bahkan warga tersebut harus membayar dengan harga sekitar Rp 150 ribu untuk 1 meter kubik air bersih.
“Mereka membeli dari tukang air keliling karena belum ada akses air bersih di sana. Apakah Pak Gubernur tahu?” kata Anthony.
Menurutnya kondisi ini semakin timpang karena para warga yang kesulitan itu tetap membayar pajak tapi malah digunakan untuk kepentingan masyarakat mampu. Karena itu menurutnya anggaran formula E seharusnya dialihkan ke program lain yang lebih bermanfaat.
“Apakah adil, bagi golongan masyarakat pembayar pajak yang saat ini kesulitan untuk menikmati air bersih, jamban saja tidak punya, lantas mereka harus ikut menanggung beban dalam pendanaan untuk kepentingan masyarakat yang jauh lebih mampu?” pungkasnya.
Sumber : https://www.suara.com/news/2019/12/04/205943/tolak-formula-e-psi-masih-banyak-warga-yang-rebutan-jamban