JAKARTA, Kompas.com – Sebanyak 34.576 orang di 2.582 lokasi, terlibat dalam penyediaan sarana dan prasarana sanitasi di pondok pesantren/lembaga pendidikan keagamaan (LPK). Sementara untuk progres fisik sudah mencapai angka 36,1 persen dengan dana yang telah tersalurkan senilai Rp 542,6 miliar atau sebesar 51,9 persen dari target Rp 978,1 miliar.
Anggaran yang terserap digunakan untuk upah tenaga kerja dan material, sehingga masih akan terus bertambah seiring waktu. Serapan tenaga kerja ini merupakan capaian dari penyaluran program padat karya tunai (PKT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) per 21 Agustus 2021, pukul 09.00 WIB.
Dibutuhkan 6.608 Penganggur dan Miskin untuk PKT Infrastruktur di Jawa Timur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program PKT dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.
Tujuannya untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, bersih dan sehat, program serta mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat Pandemi COVID-19. Sehingga manfaatnya dapat langsung berkontribusi pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical and social distancing untuk pencegahan penyebaran Covid-19,” jelas Basuki dalam keterangan tertulis, Minggu (22/08/2021). Pembangunan sarana dan prasarana sanitasi Pondok Pesantren/LPK pada TA 2021 ditargetkan sebanyak 6.000 unit yang tersebar di 4.825 lokasi di Indonesia.
Program LPK meliputi pembangunan bangunan MCK yang terdiri dari bilik mandi dan kakus/toilet, tempat wudhu, tempat cuci tangan dan tempat cuci pakaian serta instalasi pengolahan air limbah domestik dengan alokasi anggaran setiap unit sekitar Rp 200 juta.
“Selain itu, terdapat enam kegiatan PKT lain yang dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya dengan total menyerap 268.859 tenaga kerja”, kata Basuki. Kegiatan tersebut meliputi Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) sebanyak 124.140 tenaga kerja, Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) menyerap 17.964 orang, Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) sebanyak 7.662 tenaga kerja.
Kemudian, Sanitasi Perdesaan Padat Karya (Sanimas) sebanyak 27.712 orang, SPAM Perdesaan Padat Karya (Pamsimas) sebanyak 34.823 orang, dan tambahan kegiatan kontraktual yang dilaksanakan dengan skema padat karya sebanyak 25.285 tenaga kerja. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com.
Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sumber : https://www.kompas.com/properti/read/2021/08/22/180000021/hampir-35.000-orang-terserap-program-padat-karya-tunai-sanitasi-ponpes