Kupang, (2/9) Perkembangan kasus COVID-19 di tingkat nasional saat ini telah menunjukkan penurunan, dimana kasus positif, mortalitas dan bed occupancy rate (BOR), menurun sejak akhir Juli hingga pertengahan Agustus 2021. Sejalan dengan itu, tingkat kesembuhan juga meningkat. Namun perkembangan yang baik ini harus terus dipertahankan bahkan ditingkatkan, agar seluruh provinsi di Indonesia berhasil mengendalikan kasus COVID-19 dan berdampak baik secara nasional.
Menyikapi hal tersebut Prodi Sanitasi Kemenkes Kupang, dalam kerjasama dengan UNICEF Indonesia dan Pengurus Daerah Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Provinsi NTT, memprakarsai sebuah webinar dengan tema “Pengendalian Pandemi COVID-19 melalui Upaya Sanitasi dan Pemantauan Protokol Kesehatan.” Webinar ini menghadirkan ribuan mahasiswa, alumni serta stakeholder terkait untuk menginisiasi Pemantauan Protokol 3M dengan melibatkan mahasiswa dan pemuda secara umum. Pemantauan ini direncanakan akan dilakukan hingga akhir Oktober dan dapat diperpanjang berdasarkan situasi COVID-19 di Indonesia.
Pemuda dan mahasiswa akan melakukan dua pengamatan selama 6 hari dalam satu minggu. Pengamatan akan dilakukan di beberapa lokasi berbeda dalam satu minggu. Selain itu, pemuda dan mahasiswa juga akan melibatkan peer atau kerabat serta keluarga dan lingkungannya dalam pemantauan ini. Direktur Poltekes Kemenkes Kupang, DR. R.H Kristina, SKM, M.Kes, menyambut baik kegiatan yang sangat strategis di masa pendemi ini dan memberikan apresiasi yang luar biasa untuk civitas akademika secara khusus Prodi sanitasi yang menggagas kegiatan bergengsi skala nasional sehingga pesan pencegahan ini bisa menjangkau secara luas.
UNICEF Indonesia, melalui Kepala Kantor Perwakilan NTT-NTB, Yudhistira Yewangoe, mendukung pelibatan Kampus dalam melakukan pemantauan dan promosi perilaku kebersihan utama, dan meningkatkan kesadaran di kalangan mahasiswa dalam menanggapi pandemi COVID19. UNICEF percaya bahwa setiap anak dan pemuda memiliki kesempatan dan potensi dalam pembangunan di Indonesia serta berkomitmen untuk mendukung pelibatan pemuda yang bermakna. “Perlu ada kolaborasi berbagai pihak dalam penanggulangan dan pencegahan COVID-19.
Peran civitas academia dalam pemantauan protokol kesehatan merupakan contoh aplikatif bagaimana NTT menciptakan upaya yang kolaboratif” tambah Yudhistira. Webinar ini menghadirkan beberapa pemateri yang merupakan ahli dalam bidangnya. Dekan Fakultas Teknik UNISBA, Dr. Ir. Mohamad Satori, M.T.,IPU, berbagi tentang praktik baik tentang pengelolaan sampah bernilai ekonomis di masa pandemi COVID-19. Tambah satu dua kalimat tentang materi beliau. Prof. Dr. H. Sumantri, Ketua Umum PP HAKLI, dalam pemaparanya menekankan peran Sanitarian yang harus memberikan upaya dini kepada masyarakat untuk mengantisipasi situasi saat ini dan mampu mengembangkan kemitraan lintas program. Prof. Sumantri mengimbau semua anggota HAKLI untuk bisa mengambil peran penting dalam pengelolaan limbah COVID-19. Sementara itu, Enrico Djonoputro, Spesialis Air, Sanitasi dah Higienitas UNICEF Indonesia memperkenalkan aplikasi Pemantuan 3M. Sistem pemantuan berbasis WhatsApp dan Rapid PRO ini merupakan sebuah alat yang dikembangkan UNICEF Indonesia untuk melibatkan masyarakat dalam berkontribusi memantau protokol kesehatan di lingkungan mereka. Data yang dihasilkan tidak hanya menjadi gambaran kondisi terkini namun untuk memberikan rekomendasi kepada pemangku kebijakan untuk mengembangkan strategi respon COVID-19.
Isu penting yang menjadi sorotan dari Prodi Sanitasi Poltekes Kemenekes Kupang adalah inisiasi sektor sanitasi dalam dunia pariwisata. Kaprodi Sanitasi Poltekes Kemnekes Kupang, Karolus Ngambaut SKM, M.Kes, memaparkan hasil Penilaian Festival Toilet yang dilakukan oleh Provinsi NTT, bekerjasama dengan UNICEF dan HAKLI NTT. Hasil tersebut menunjukan masih banyak destinasi wisata di NTT yang perlu meningkatkan kualitas akses air dan sanitasinya.
Kondisi air dan sanitasi ini perlu mendapat perhatian serius oleh pemerintah daerah dan para pelaku parwisata. Webinar diikuti oleh ribuan peserta dari semua wilayah NTT dan luar NTT. Pesan yang dibawa sangat penting bagi pelaku kesehatan khususnya para sanitarian yang ada di seluruh NTT untuk memaksimalkan gerakan secara masif baik itu melalui kegiatan desinfeksi, pemantauan, pelacakan dan analisa kasus sampai kepada proses edukasi di level masyarakat. Sementara untuk semua stakeholder terkait, webinar ini memberikan temuan-temuan dari lapangan untuk terus menguatkan upaya pengendalian dan pencegahan COVID-19 di NTT.
Sumber : http://bappelitbangda.nttprov.go.id/portal/index.php/beranda/item/1073-mahasiswa-dan-dosen-berkolaborasi-dalam-pengendalian-pandemi-covid-19-melalui-upaya-sanitasi-dan-pemantauan-protokol-kesehatan