Ketersediaan air bersih dan sanitasi adalah kunci bertahan dari pandemi ini
JAKARTA
Pemerintah di negara-negara Asia Pasifik harus memprioritaskan ketersediaan air dan sanitas di tengah pandemi Covid-19, setelah Asian Development Bank (ADB) melaporkan ada 1,5 miliar penduduk di pedesaan dan 600 juta di perkotaan yang masih kekurangan kedua fasilitas dasar tersebut.
“Ketersediaan air sangat mendesak karena itulah cara untuk mempertahankan diri dari pandemi Covid-19. Terlalu banyak orang di Asia dan Pasifik yang mengalami keterbatasan akses ke layanan vital ini, ”kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam siaran pers, Senin.
Dalam laporan Asian Water Development Outlook 2020 menjelaskan status di wilayah ketahanan air, yang mengukur ketersediaan pasokan air, sanitasi, mata pencaharian dan ekosistem sehat, dengan berkurangnya penyakit terkait air dan banjir.
Menurut laporan tersebut, dari 49 anggota regional ADB, 27 negara menghadapi kendala air yang serius pada pembangunan ekonomi, dan 18 belum cukup melindungi penduduknya dari bencana terkait air.
Investasi ini dilakukan dengan semua pembiayaan publik, swasta, dan inovasi lain untuk mencapai pertumbuhan yang berkualitas dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Untuk mengatasi persoalan ketersediaan air di kawasan pedesaan, ABD merekomendasikan pembangunan fasilitas irigasi yang hemat air.
Kemudian layanan air dan sanitasi berbasis masyarakat, dan pengurangan risiko bencana yang tahan terhadap bencana lokal, seperti kombinasi perlindungan masyarakat dan retensi banjir lahan pertanian.
Sedangkan di perkotaan, pemerintah diminta menambahkan investasi pada layanan infrastruktur air, sanitasi, dan pengurangan risiko bencana.
“ADB telah memprogram lebih dari USD6 miliar dalam bentuk bantuan keuangan dan teknis antara tahun 2020 dan 2022 untuk mendukung penyediaan air bersih, sanitasi, dan langkah-langkah air limbah,” ujar laporan tersebut.
Sumber : https://www.aa.com.tr/id/ekonomi/adb-pemerintah-perlu-pastikan-ketersediaan-air-bersih-di-tengah-pandemi-covid-19/2083994