Persoalan air bersih dan sanitasi menjadi masalah tiap perkotaan di penjuru dunia, termasuk Jakarta. Sebagai Ibu Kota negara, 40 persen penduduk Jakarta tidak memiliki akses air bersih dan 80 persen air terkontaminasi karena pembuangan tinja langsung ke selokan. Untuk membantu mengatasi hal tersebut, Plan International Indonesia melalui proyek bertajuk “Drinking Water, Sanitation and Hygiene (WASH)” melakukan perbaikan kondisi sanitasi di lokasi pilot project, Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
WASH Advisor Plan International Indonesia menyatakan jika Duri Utara dipilih karena merupakan salah satu pemukiman padat penduduk yang dihuni 24.104 jiwa. Rata-rata penduduk sudah melakukan aktivitas buang air besar di jamban tertutup. Namun umumnya mereka tidak memiliki tanki septik sehingga limbah dari jamban langsung dialirkan ke got atau saluran air.
Proyek hasil kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan Plan International Indonesia yang berlangsung sejak Oktober 2016 hingga Juli 2017 tersebut dinilai cukup berhasil. Hal ini juga berkat warga yang kooperatif dengan aktif ikut memperbaiki kondisi sanitasi di wilayahnya. Hasilnya, Duri Utara kini telah memiliki dua unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal, empat unit tangki septik silinder, satu unit tangki septik tripikon, dan satu unit tangki septik pinastik.
Keberhasilan proyek perbaikan sanitasi di lokasi tersebut akan dijadikan percontohan bagi proyek serupa di daerah lainnya. Langkah awal untuk perbaikan sanitasi di wilayah lain, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan kajian untuk menentukan lokasi proyek selanjutnya. Kegiatan ini akan diutamakan untuk daerah padat penduduk dan berada di sekitar aliran sungai.
Sumber : https://smartcity.jakarta.go.id/blog/250/kerja-sama-pemprov-dki-jakarta-dengan-plan-international-indonesia-untuk-proyek-perbaikan-sanitasi-ibu-kota