Persoalan air bersih di Kabupaten Dairi bukanlah hal baru, banyaknya keluhan warga mengenai kurangnya distribusi air bersih dan sulitnya memperoleh air bersih. Dan sebagian masyarakat di desa mengeluhkan tak dapat menikmati air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Banyak dan masyarakat lebih memilih menggunakan sumur bor, mata air dan penampungan air hujan, sehingga menyebabkan permukaan air sumur di Kabupaten Dairi menurun bahkan kering.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi mengenai Sumber air tahun 2016 memaparkan Data, warga yang masih menggunakan mata air sebanyak 29,97 % pada tahun 2016, warga yang menggunakan penampungan air hujan sebanyak 11,54 %, warga yang menggunakan sumur bor sebanyak 6.05 %. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Dairi belum menyalurkan air bersih keseluruh kecamatan – kecamatan yang ada di kabupaten Dairi, karena masih banyak warga yang menggunakan mata air,sumur bor dan air hujan.
Pengolahan sumberdaya air yang buruk yang mengakibatkan tidak meratanya penyebaran air. Hal ini tentu saja berdampak pada kecamatan – kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi untuk menikmati pelayanan air bersih. Penyediaan air bersih bagi masyarakat erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat. Kurangnya akses masyarakat terhadap air minum yang layak akan berpengaruh terhadap kesehatan, terutama penyakit-penyakit yang berkaitan dengan air minum seperti diare, kolera, dan typhus.
Apakah 10 tahun mendatang memperoleh air yang bersih dan layak? Maka dari itu diperlukan solusi maupun perbaikan yang berkelanjutan.
Air merupakan salah satu kebutuhan yang lazim bagi setiap orang, tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung (Pratiwi,2007). Pada dasarnya jumlah air didunia tidak berkurang hanya bentuk dan kualitasnya yang berbeda air yang dari dalam tanah akan dapat kembal ikedalam tanah. Asalka npeyediaan air bersih dan Pengolahan sumberdaya air dilakukan dengan benar.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut sebaiknya dibuatnya sumber air sendiri di Kabupaten Dairi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Dairi, agar tidak tergantung pada sumber air di daerah lain sehingga bias mengurangi biaya operasional. Adanya pengawasan dari PDAM Kabupaten Dairi untuk memaksimalkan pelayanan atau peyebaran air bersih kemasyarakat. Pengawasan juga dapat dilakukan oleh beberapa tim yang dibentuk oleh PDAM dan dilakukan secara berkala di berbagai wilayah pelayanan PDAM di setiap kecamatan. Selain itu untuk pengembalian kualitas air tanah dapat dilakukan dengan pembuatan lubang biopori. Lubang ini berisikan sampah – sampah organic seperti dedaunan dan sisa – sisa makanan. Lubang ini akan mengembalikan struktur tanah dan akan membantu tanah untuk lebih mudah menyerap air hujan kedalam tanah. Sehingga dapat mengurangi resiko banjir dan air hujan yang akan terserap kembali kedalam tanah dengan adanya lubang ini maka kebutuhan masyarakat akan air tanah akan terkecukupi.
Tingkat kualitas dan kuantitas air bersih di Kabuten Dairi dapat kita tingkatkan dengan kesadaran dari semua pihak untuk terus menjaga air di Kabupaten Dairi. Dengan menerapkan solusi diatas dan tetap terus menjaga kelestarian dan keberlanjutan air bersih maka 10 tahun kedepan kita akan tetap mendapatkan air yang bersih dan layak untuk di konsumsi sebagai air minum dan juga dapat mengujudkan sanitasi yang baik di lingkungan Kabupaten Dairi, sehingga tidak menimbulkan penyakit. (Penulis : RantiMeylaniSimorangkir (31160053) Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta