Pencemaran radiasi akibat kerusakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi semakin luas. Setelah ditemukan kandungan radioaktif pada bayam, daun bawang, dan susu di empat prefektur, air laut di sekitar Fukushima juga dinyatakan tercemar radiasi. Namun, Tokyo yang berjarak 250 kilometer dari Fukushima sejauh ini dinilai masih aman.
Demikian dilaporkan oleh wartawan Kompas, Ahmad Arif, dari Tokyo, Jepang. Pemerintah Jepang melarang pengiriman produk bayam dan daun bawang dari Prefektur Fukushima dan tiga prefektur lain, yaitu Ibaraki, Tochigi, dan Gunma, karena ditemukan kandungan radioaktif pada produk pertanian tersebut. Selain itu, produk susu dari daerah ini juga telah terkontaminasi.
Namun, Sekretaris Kabinet Pemerintah Jepang Yukio Edano mengatakan, pelarangan pengiriman produk pertanian, yang dilakukan berdasarkan UU Sanitasi Makanan, itu tidak berarti bahwa produk tersebut berdampak langsung pada manusia. Berdasarkan pengukuran, bayam dan sayuran lain di empat prefektur ini tercemar iodin dan cesium.
Hal ini diprediksi akan memukul industri makanan di Jepang karena berdasarkan data Kementerian Pertanian Jepang, sebanyak 17,4 persen total produksi bayam di Jepang tahun 2009 berasal dari Fukushima, Ibaraki, Tochigi, dan Gunma. Sebanyak 60 persen bayam yang dijual di Tokyo tahun 2010 juga berasal dari empat prefektur ini.
Selain produksi bayam, air laut di sekitar Fukushima juga dinyatakan tercemar setelah Tokyo Electric Power Co (Tepco), pengelola PLTN Fukushima Daiichi, merilis hasil penelitiannya terhadap air laut sekitar 100 meter dari PLTN tersebut. Ditemukan bahwa zat radioaktif iodin-131 memiliki kadar 126,7 kali lebih tinggi dari kadar yang diizinkan, cesium-134 mencapai 24,8 kali lipat, dan cesium-137 mencapai 16,5 kali lipat lebih tinggi. Adapun cobalt-58 masih lebih rendah dari standar normal.
Namun, Tepco mengaku belum mengetahui dampaknya secara langsung terhadap industri perikanan di sekitar Fukushima. Mereka menyatakan akan melakukan penelitian di wilayah yang lebih luas guna mengetahui hal itu. M Kunta Biddinike, anggota Tim Nuklir Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), di Tokyo, Selasa (22/3), mengatakan, iodin-131 akan meluruh hingga separuh aktivitas awal dalam waktu delapan hari.
Sementara itu, cesium-134 memiliki waktu paruh 30 tahun. ”Tetapi, cesium bisa terbuang melalui urine, sedangkan iodin diam di dalam tubuh dan bisa memicu kanker gondok,” katanya.