Bencana longsor yang terjadi pada tahun 2018 lalu masih menyisakan duka untuk para penyintas di lokasi terdampak. Sebagian dari mereka kini mengungsi di kampung hunian sementara (huntara) yang terletak di Desa Ciniru, Kuningan, Jawa Barat. Oleh karena itu, pada Selasa, (08/10/2019) Human Initiative Jawa Barat dan Mandiri Amal Insani menghadirkan program “Berbagi Air Bersih” untuk kebutuhan para penyintas.
Ada sebanyak 102 KK yang menghuni lokasi huntara tersebut. Selama tinggal dihuntara, mereka menghadapi kesulitan air bersih karena jumlah yang terbatas. Dilokasi huntara hanya ada satu penampungan air yang tidak mampu menyimpan debit air dalam jumlah banyak.
Kepala Cabang Human Initiative Jawa Barat, Kiki Rejeki mengatakan bantuan ini diharapkan bisa membantu meringankan beban dari para warga pengungsi. Selain itu Kiki juga menekankan pentingnya menjaga atau merawat fasilitas yang sudah dibuat.“Kalau untuk pembuatan mungkin tidak membutuhkan waktu yang lama. Tetapi yang paling penting adalah menjaga apa yang sudah dibuat agar bisa terus digunakan oleh warga. Karena semua fasilitas ini digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan warga,” ungkap Kiki.
Program Berbagi Air Bersih merupakan salah satu program dari Mandiri Amal Insani dibidang pembangunan sarana fasilitas desa seperti pembuatan sumur. Melalui program tersebut, sumur bor yang telah dibuat kemudian menjadi tempat penampungan air yang diletakan di area huntara. Pelayanan masyarakat bukan hanya melalui program air bersih saja, tapi juga pembuatan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan warga dalam hal sanitasi yang bersih dan layak.
Salah seorang warga, Maman, menceritakan kesulitannya dalam hal mendapatkan air. Selama ini air yang ia dapatkan harus digunakan dengan sangat hemat. Pagi-pagi biasanya digunakan lebih banyak untuk kebutuhan anak-anak sekolah dan kebutuhan memasak. “Jadi kami biasanya antri bergiliran. Karena jumlah toilet pun terbatas,” ujarnya.