• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
Inapro Instrument

Inapro Instrument

Pusat Sanitarian kit dan kesling kit indonesia

BNPB Matangkan Rencana Kontingensi Gunung Merapi untuk Tiga Desa

26 August 2020 by user_seo

Sebagai antisipasi erupsi Gunung Merapi di tengah pandemi Covid-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mematangkan rencana kontingensi. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana BNPB Berton Suar Panjaitan menjelaskan, sejak 21 Mei 2018 hingga saat ini status Gunung Merapi masih berstatus Waspada dan batas aktivitas pada radius 3 kilometer dari puncak.

Skemario rencana kontingensi berdasarkan rekomendasi dari BPPTKG, menyangkut tujuh desa di tiga kecamatan di Sleman yakni Turi, Cangkringan, Pakem.

“Kemudian kami siapkan kita susun sebagai komando di Sleman penanganan Merapi ini. Karena saat situasi seperti sekarang berdampak pada kebutuhan-kebutuhan evakuasi pandemi COVID-19, di mana protokol kesehatan harus diterapkan, misal transportasi untuk evakuasi, lokasi penampungan di barak pengungsian tentu kapasitas barak akan jadi separuhnya saat era pandemi ini,” jelas Berton di sela acara pembahasan penanggulangan bencana DIJ, selasa (25/8).

Sebab jika erupsi Merapi terjadi di tengah 

 pandemi, lanjut Berton, maka protokol kesehatan haris tetap diterapkan untuk menghindari bencana turunannya. Menurut dia saat ini tepat untuk melakukan gladi penanganan erupsi Merapi.

“Terkait dengan sanitasi air bersih menjadi pertimbangan. Aspek-aspek ini kami simulasikan dan latih untuk mempunyai kesiapsiagaan.  Kita berharap merapi menjadi sahabat yang baik bagi kita semua,” ujarnya.

Kepala Pelaksana BPBD DIJ Biwara Yuswantana menambahkan, rencana kontingensi disusun untuk menghadapi situasi-situasi kedaruratan di Merapi, berdasarkan rekomendasi dari BPPTKG terkait dengan bahaya 1, 2, 3, 4, dan 5. Beberapa hal yang disiapkan dalam rencana kontingensi di antaranya pola komando, logistik, lokasi barak pengungsian, proses evakuasi dan penanganan kelompok rentan.

“Nah kami yang dipakai 4 dan 5 yang berdampak pada tiga kecamatan, tujuh desa, seperti Donokerto, Wonokerto, Kecamatan Pakem, timur Kecamatan Cangkringan,” jelasnya.

Filed Under: Uncategorized

Primary Sidebar

Pos-pos Terbaru

  • Edukasi Kesehatan: Hygiene Sanitasi Makanan Dan Minuman Pada Mahasiswa UIR Di Masa Pandemi Covid -19 Di Kelurahan Air Dingin, Pekanbaru
  • BAZNAS Bantu Sanitasi Layak untuk Masyarakat Kurang Mampu
  • PENDAMPINGAN PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN SANITASI PADA MASA PANDEMI COVID-19
  • Mask connector dan Mask Strap Pendukung Sanitasi Covid 19
  • Sosialisasi Panduan Sanitasi dan Higiene Plus+ Pengendalian Risiko Covid-19 di UPI – 7 Juli 2021

Komentar Terbaru

No comments to show.