Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) melakukan kegiatan kampanye melalui pencanangan Gerakan Sanitasi Lingkungan Nasional (GSLN), Pendongkelan Belakang, RT 010, RW 016, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Minggu (29/3/2020).
Kegiatan tersebut di hadiri langsung oleh Ketua Umum HAKLI, Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes beserta Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, dr. Kirana Pritasari, MQIH didampingi Direktur Kesehatan Lingkungan, Kemenkes RI dr. Imran Agus Nurali So. KO serta jajaran Pengurus Pusat HAKLI, dan HAKLI DKI serta Jajaran.
“Kita harus mengedukasi kepada masyarakat, untuk menjaga lingkungan kita di dalam rumah maupun di luar rumah dan yang terdekat dengan kita, agar tidak menjadi sarana untuk penularan Covid-19” ujar Dirjen Kesmas Kemenkes RI, dr. Kirana Pritasari, MQIH dalam sambutannya di lokasi kegiatan.
Adapun dalam kegiatan tersebut disiapkan 2 unit kendaraan patroli, 1 unit damkar, 1 unit ambulance serta lebih dari 10 peralatan spray.
Selanjutnya Kirana menghimbau masyarakat agar selalu mencuci tangan menggunakan sabun, melakukan disinfeksi barang-barang yang tersentuh dengan tangan dan menghindar dari kerumunan ramai serta melakukan kegiatan apapun di rumah, sehingga rantai penularan dari Covid-19 bisa dikukuhkan.
Sebagai informasi, Gerakan Sanitasi Lingkungan Nasional yang juga diikuti oleh 23 provinsi tersebut bertujuan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat serta sebagai upaya preventif dan promotif di sektor hulu melalui pengelolaan sanitasi lingkungan dan desinfeksi dalam rangka pencegahan pengendalian dan pencegahan Covid-19.
“Hari ini dilakukan Gerakan Sanitasi Lingkungan tingkat Nasional yang diikuti 23 provinsi di Indonesia dan berharap kegiatan ini dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya upaya kesehatan lingkungan bagi kesehatan masyarakat.” pungkas Ketua Umum HAKLI Prof. Dr. H. Arif Sumantri.
Covid-19 di Indonesia & Sikap HAKLI
Berkenaan dengan ketetapan World Health Organization (WHO) yang mengubah status kejadian infeksi Covid-19 dari Public Health Emergency of International Concern menjadi Pandemi dan eskalasi peningkatan inpeksi COVID-19 terjadi secara massif. Sejak dilaporkannya kasus positif COVID-19 di Depok pada tanggal 1 maret 2020, kasus ini terus meningkat dan terjadi penyebaran secara massif pada wilayah DKI Jakarta.
Sehingga pada tanggal 20 Maret 2020 Gubernur DKI Jakarta menetapkan Tanggap Darurat Bencana Wabah COVID-19. Setiap hari jumlah kasus mengalami peningkatan dan juga telah dilaporkan penyebaran kewilayah provinsi lain, hingga saat ini hampir semua provinsi tercatat telah dilaporkan infeksi COVID-19.
Dalam kurun waktu sepekan lebih, jumlah infeksi COVID -19 di Indonesia semakin meningkat. Data per Minggu (29/3/2020) pukul 15.32 WIB, jumlah pasien yang positif sudah mencapai 1.285 kasus dan yang meninggal dunia mencapai 102 orang. Atas dasar jumlah tersebut Indonesia memiliki Fatality Rate tertinggi kedua di dunia dan tertinggi di ASEAN.