Pemerintah Kabupaten Temaggung telah berkomitmen untuk mengikuti program percepatan sanitasi perkotaan mulai tahun 2012 ini. Komitmen tersebut merupakan wujud nyata bahwa Kabupaten Temanggung mendukung penuh program internasional, nasional dan regional terutama untuk mensukseskan misi millennium development goal�s 2015 sehingga kegiatan ini menjadi langkah nyata peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Penegasan itu dikemukakan, Bupati Hasyim Afandi pada acara pembukaan konsultasi publik buku putih sanitasi Kabupatan Temanggung Senin (15/10) di Graha Bhumi Phala Setda Kab Temanggung. Hadir dalam acara tersebut pejabat Prosda Provinsi Jawa Tengah dan pejabat terkait serta diikuti 130 peserta dari unsur SKPD terkait dan sejumlah Kepala Desa.
�Program percepatan sanitasi sebagai komitmen Pemerintah Daerah sebagai upaya perbaikan manajemen perkotaan agar lebih terarah, efektif, efesien dan berkelanjutan. Kegiatan dalam program ini juga diharapkan mampu mengejawantahkan pemantapan pencapaian adipura�, tandasnya.
Menurut Bupati penyusunan buku putih sanitasi sebagai gambaran tentang kondisi sanitasi Kabupaten Temanggung sehingga diharapkan mampu memberikan data dan fakta yang akurat, terpercaya dan factual tentang kondisi ayang dihadapai. Buku putih sanitasi ujarnya merupakan matra dasar bagi program dan kegiatan sanitasi yang akan dilakukan. Kegiatan itu diantaranya program sanitasi perkotaan dan infrastruktur pedesaan, sanitasi perkotaan dan sanitasi lingkungan berbasis masyarakat.
�Oleh karena itu melalui acara konsultasi publik buku putih sanitasi berdampak poitif bagi kemajuan pengelolaan sanitasi yang meiputi air limbah, sampah dan drainase. Dengan demikian bakal terwujud lingkungan yang bersih, indah, sehat dan nyaman�, pintanya.
Kepala Bidang Prasarana Wilayah Bappeda Samsul Hadi dalam paparan buku putih sanitasi mengatakan, pembangunan sektor sanitasi di Kabupaten Temanggung relatif tertinggal dibandingkan pembangunan infrastruktur. Untuk mengatasi hal itu Pemerintah telah mencanangkan Program Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) sebagai terobosan mengejar ketertinggalan penyediaan layanan sanitasi. Diutarakan PPSP menargetkan stop buang air besar sembarangan, penerapan praktik reduce, reuse dan recycle secara nasional. Selain itu peningkatan system tempat pemrosesan akhir sampah menjadi sanitary landfill dan pengurangan penanganan air di kawasan strategi perkotaan.
�Tindak lanjut PPSP kini telah dibentuk Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten guna membantu lembaga-lembaga struktural pemerintah atau non pemerintah meningkatkan pembangunan sanitasi. Salah satu tugas Pokja yaitu menyusun buku putih sanitasi dan strategi sanitasi Kabupaten�, jelasnya
Menurut Samsul buku putih sanitasi merupakan dokumen pemetaan situasai sanitasi berdasarkan kondisi actual dan secara komprehensif. Buku putih sanitasi akan menjadi database sanitasi kabupaten yang lengkap, mutakhir, actual dan disepakati seluruh SKPD dan stakeholder. Untuk pembuangan limbah tinja manusia lanjutnya 72 % sudah buang air besar di jamban pribadi, WC umum 14 % dan 19,8 % masih buang air besar sembarangan. Untuk mengatasi hal itu dilaksanakan program sanitasi lingkungan berbasais masyarakat bagi masyarakat berpenghasilan rendah dilingkungan padat penduduk, kumuh dan rawan sanitasi.
Konsultasi publik buku putih sanitasi diakhiri dengan panandatanganan kesepakatan para pemangku kepentingan sanitasi oleh 12 orang perwakilan SKPD.