Komentar Lihat Foto Warga Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengangkuti barang yang masih bisa diselamatkan dari rumah-rumah mereka yang terendam lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4. (KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR) Penulis Kontributor Semarang, Nazar Nurdin | Editor Farid Assifa SEMARANG, KOMPAS.com – Dokter bedah dan ahli sanitasi lingkungan sangat diperlukan untuk menantu proses evakuasi pasca-bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Dua tenaga itu perlu diperbanyak di lokasi bencana. “Kalau gempa itu biasanya terjadi trauma, bisa patah tulang, luka, maka dokter yang diperlukan itu dokter bedah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, di Semarang, Senin (1/10/2018). Untuk penanganan bencana pasca-tsunami, tenaga medis yang dibutuhkan, yaitu tenaga kesehatan lingkungan.
Mereka bisa membantu proses pembersihan lingkungan agar wilayah bisa kembali bersih. “Kalau pasca-bencana tsunami, biasanya yang dibutuhkan itu kesehatan lingkungan. Banyak mayat, dan sebagainya itu tenaga kesehatan lingkungan, tenaga sanitasi, perawat sangat diperlukan,” ujar Yulianto. Baca juga: Tim SAR Banjarmasin Evakuasi 5 Korban Tewas Terkubur Lumpur di Palu Untuk membantu proses evaluasi, Dinkes Jawa Tengah telah menyiapkan tenaga medis untuk dikirim ke lokasi gempa.
Mereka akan berangkat bersama rombongan BPBD Jawa Tengah. “Kami sudah siapkan dokter, perawat bidan, tenaga kesehatan masyakat, tenaga kesehatan lingkungan kan diperlukan. Mereka standby siap membantu,” ujarnya. “Untuk tahap awal, Pak Sarwa, Kepala BPBD mintanya 6 dulu.
Berikutnya kalau tambah lagi kita siapkan,” tambahnya. Sejauh ini, korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah bertambah jadi 832 Orang. Baca juga: Polda Jabar Kirimkan 200 Personel Brimob dan Tim Medis ke Palu Informasi terbaru tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho Minggu (30/09/2018) siang. “Update dampak bencana, jumlah korban jiwa sampai siang ini pukul 13.00, total 832 orang meninggal dunia terdiri di Kota Palu 821 orang dan Donggala 11 orang,” kata Sutopo. Korban tewas akibat tertimpa bangunan dan diterjang tsunami.