Duta Besar Amerika Serikat, Joseph R Donovan Jr meresmikan penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak bagi keluarga berpenghasilan rendah di Lingkungan V Kedai Durian Kecamatan Medan Johor Kodya Medan.
Ikut berpartisipasi dalam peresmian program USAID IUWASH PLUS, Gubenur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi MSi diwakili Plt Sekda Provinsi Ibnu Hutomo dan Walikota Medan HT Dzulmi Eldin, Rabu (5/7/2017).
Sekitar setengah dari penduduk perkotaan di Indonesia tidak memiliki akses air perpipaan dan sekitar setengah dari penduduk Indonesia juga tidak memiliki akses ke layanan sanitasi, dan hal ini berisiko munculnya penyakit.
Informasi yang diperoleh, di Provinsi Sumatera Utara tercatat 33% penduduk masih belum memiliki akses air minum, sebuah angka yang melebihi rata-rata nasional. “Kita tahu bahwa air bersih penting bagi kesehatan dan kehidupan sehari-hari,” kata Duta Besar Donovan.
Amerika Serikat bangga dapat bermitra dengan Pemerintah Indonesia untuk bekerjasama menuju akses Universal untuk air bersih dan sanitasi layak di tahun 2019.
Air, sanitasi dan penyakit terkait higiene, seperti diare, hepatitis A dan demam tifoid adalah penyebab kematian di Indonesia. Faktanya, penyakit diare menjadi penyebab 25% kematian anak-anak di Indonesia.
“Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kota Medan terus meningkatkan kualitas layanan sanitasi dan akses pada penyediaan air yang lebih baik untuk masyarakat. Kami memiliki target untuk mengembangkan produk air minum dan sanitasi yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan memperluas jangkauan layanan agar dapat diakses oleh semua pihak,” kata Gubenur Tengku Erry Nuradi diwakili Plt Sekda Sumut, Ibnu Hutomo.
Pemprov Sumut berharap, kemitraan dengan Amerika Serikat dapat mengatasi masalah keterbatasan air minum dan sanitasi yang buruk yang dapat mengakibatkan penyakit.
Kota Medan akan menyediakan dana untuk konstruksi pipa air dan toilet dengan sistem septik, kemudian PDAM Tirtanadi yang notabene dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan menyediakan air bersih, layanan sanitasi melalui sistem perpipaan dan merencanakan layanan lumpur tinja terjadwal (L2T2), sementara Badan Amerika Serikat untuk Pembangunan Internasional (USAID) Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS) akan menyediakan pendampingan teknis dan mendukung kesadaran masyarakat.
“Saya berharap semua pihak dapat bekerjasama dan mendukung untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” senada disampaikan oleh Walikota Medan, HT Dzulmi Eldin.
Proyek USAID IUWASH PLUS sebesar 39,6 juta dolar bekerja di 8 provinsi untuk meningkatkan layanan air minum dan sanitasi di Indonesia, dengan fokus utama 40% penduduk tenniskin. Di Sumatera Utara, USAID IUWASH PLUS bekerja di 5 kota/kabupaten.
Selama lima tahun, proyek itu akan menyediakan peningkatan akses air bersih bagi 1 juta penduduk dan peningkatan akses sanitasi layak bagi 500.000 penduduk di Indonesia, USAID IUWASH PLUS bermitra dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan sistem pengelolaan tinja yang komprehensif dari rumah tangga dengan tangki septik yang layak, hingga layanan penyedotan dan pengolahan tinja di tingkat kota.
USAID IUWASH PLUS juga meningkatkan akses air minum bagi masyarakat miskin melalui pmjaman pembiayaan mikro dan subsidi untuk sambungan air dan mendukung pembangunan pipa master meter bagi masyarakat, agar rumah tangga dapat mudah terhubung.