Sejumlah kawasan di Kabupaten Tangerang memang masih dalam kondisi bermasalah dengan sanitasi yang ditandai dengan masyarakatnya masih BAB di sembarang tempat dan belum menerapkan pola mencuci tangan pakai sabun di air mengalir.
Sri Indiastuti SKM Mkes, Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga pada Bidang Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, belum lama ini, mengutarakan kondisi itu terjadi disebabkan masyarakat di kawasan berlingkungan bersanitasi rendah karena kurangnya pengetahuan dan kepedulian mereka terhadap kebersihan diri dan lingkungan.
Akibatnya tingkat kepedulian mereka terhadap kebersihan diri dan lingkunganya masih rendah.
Oleh sebab itu, papar Sri Indiastuti, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang bersama petugas kesehatan lingkungan dari puskesmas-puskesmas pun membentuk Kader STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).
“Selanjutnya kader ini menjadi kepanjangan tangan para petugas kesehatan melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat untuk peduli kesehatan diri dan lingkungannya,” ungkapnya.
Semisal belum lama ini digelar kegiatan evaluasi kesling dan pembinaan para kader STBM dengan peserta petugas kesling puskesmas se-Kabupaten Tangerang yang dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang di Ibukota Tigaraksa.
Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi kinerja dan hasil kerja para kader yang telah dilakukan dan tingkat keberhasilan dirasakan masyarakat di 202 desa, serta akses sanitasi sudah mencapai 70,8% dari jumlah desa yang dilaksanakan STBM.
Evaluasi di atas, ungkap Sri Indiastuti, dapat menunjukkan kinerja kader yang sudah baik. Namun Tim STBM akan terus mendorong kinerja para kader agar bisa lebih ditingkatkan lagi untuk mencapai harapan terbaiknya.
Untuk target sanitasi ke depan, akses sanitasinya bisa mencapai 75% atau lebih, sementara di tahun 2019 untuk desa ODF (Open Defecation Free = desa terbebas dari BAB sembarangan) minimal terdapat 1 desa di tiap kecamatan.
“Mengingat beratnya program yang diemban ke depan, maka para kader STBM akan terus dibekali ilmu pengetahuan dan pelatihan, mulai dari promotor sanitasi, bintek fasilitator STBM, pemicuan STBM, sampai stimulan sarana sanitasi untuk warga yang tidak mampu,” papar Sri Indiastuti.
Untuk itu setiap kader harus dapat bersosialisasi dengan masyarakat mengingat program di atas melibatkan banyak pihak.
Dalam kegiatan ini, tim fasilitator puskesmas teraktif dalam melaksanakan tugas, kegiatan dan sosialisasi kepada masyarakat, mendapatkan penghargaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, di antaranya Puskesmas Kemeri dan Puskesmas Cikuya.