• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Inapro Instrument

Kader STBM Mampu Minimalisir Lingkungan Kurang Bersanitasi

21 Juli 2020 by user_seo Tinggalkan Komentar

TIGARAKSA – Meminimalisir kawasan-kawasan lingkungan bersanitasi rendah,  Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang terus berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Sejumlah kawasan di Kabupaten Tangerang memang masih dalam kondisi bermasalah dengan sanitasi yang ditandai dengan masyarakatnya masih BAB di sembarang tempat dan belum menerapkan pola mencuci tangan pakai sabun di air mengalir.

Sri Indiastuti SKM Mkes, Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga pada Bidang Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, belum lama ini, mengutarakan kondisi itu terjadi disebabkan masyarakat di kawasan berlingkungan bersanitasi rendah karena kurangnya pengetahuan dan kepedulian mereka terhadap kebersihan diri dan lingkungan.

Akibatnya tingkat kepedulian mereka terhadap kebersihan diri dan lingkunganya masih rendah.

Oleh sebab itu, papar Sri Indiastuti, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang bersama petugas kesehatan lingkungan dari puskesmas-puskesmas pun membentuk Kader STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).

“Selanjutnya kader ini menjadi kepanjangan tangan para petugas kesehatan melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat untuk peduli kesehatan diri dan lingkungannya,” ungkapnya.

Semisal belum lama ini digelar kegiatan evaluasi kesling dan pembinaan para kader STBM dengan peserta petugas kesling puskesmas se-Kabupaten Tangerang yang dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang di Ibukota Tigaraksa.

Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi kinerja dan hasil kerja para kader yang telah dilakukan dan tingkat keberhasilan dirasakan masyarakat di 202 desa, serta akses sanitasi sudah mencapai 70,8% dari jumlah desa yang dilaksanakan STBM.

Evaluasi di atas, ungkap Sri Indiastuti, dapat menunjukkan kinerja kader yang sudah baik. Namun Tim STBM akan terus mendorong kinerja para kader agar bisa lebih ditingkatkan lagi untuk mencapai harapan terbaiknya.

Untuk target sanitasi ke depan, akses sanitasinya bisa mencapai 75% atau lebih, sementara di tahun 2019 untuk desa ODF (Open Defecation Free = desa terbebas dari BAB sembarangan) minimal terdapat 1 desa di tiap kecamatan.

“Mengingat beratnya program yang diemban ke depan, maka para kader STBM akan terus dibekali ilmu pengetahuan dan pelatihan, mulai dari promotor sanitasi, bintek fasilitator STBM, pemicuan STBM, sampai stimulan sarana sanitasi untuk warga yang tidak mampu,” papar Sri Indiastuti.

Untuk itu setiap kader harus dapat bersosialisasi dengan masyarakat mengingat program di atas melibatkan banyak pihak.

Dalam kegiatan ini, tim fasilitator puskesmas teraktif dalam melaksanakan tugas, kegiatan dan sosialisasi kepada masyarakat, mendapatkan penghargaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, di antaranya Puskesmas Kemeri dan Puskesmas Cikuya.

Ditempatkan di bawah: Tak Berkategori

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Pos-pos Terbaru

  • Sanitasi adalah
  • Deklarasi Percepatan Pembangunan Sanitasi Dan Penurunan Stunting Kabupaten Ngawi Tahun 2019
  • Mengenal Instalasi Sanitasi Rumah Sakit
  • Pengertian Sanitasi dan Pentingnya dalam Kehidupan Sehari-Hari
  • Sosialisasi Kebersihan Sanitasi Lingkungan dalam Rangka Pengurangan Angka Stunting di Desa Jenggala Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara

Komentar Terbaru

  1. RogerGlove mengenai HAKLI Provinsi NTB dan Pengembangan SDM Kesehatan Lingkungan di Era Pasar Bebas
  2. JoeInarp mengenai Cetakan Jamban bagi kesehatan Lingkungan
  3. WilliamSlalk mengenai Portable Colorimeter
  4. DavidGrarl mengenai Kebersihan Lingkungan & kesehatan Makanan Di Sekolah
  5. Elwoodhaf mengenai Cetakan Jamban bagi kesehatan Lingkungan