Sanitasi Lingkungan adalah salah satu komponen kesehatan lingkungan yang merupakan perilaku yang disengaja untuk menumbuhkan keanekaragaman hayati yang higienis untuk mencegah manusia dari kontak pribadi dengan kotoran dan bahan limbah berbahaya lainnya dengan harapan dapat mempertahankan dan meningkatkan kesehatan manusia.
Pengertian Sanitasi Lingkungan
Pengertian Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, konstruksi, pembuangan limbah, pasokan air yang higienis, dan sebagainya. Kesehatan lingkungan di Indonesia masih memprihatinkan. Sanitasi yang belum optimal di Indonesia ditandai dengan tingginya insiden penyakit menular dan menular pada masyarakat.
Sanitasi Lingkungan sangat memilih keberhasilan berdasarkan paradigma pembangunan kesehatan lingkungan dalam 5 tahun ke depan yang lebih menekankan pada aspek pencegahan berdasarkan aspek perawatan. Dengan upaya pencegahan yang baik, jumlah kejadian terkait penyakit yang menggunakan kondisi lingkungan dapat dihalangi. Selain itu, anggaran yang diharapkan bersifat preventif juga relatif lebih terjangkau daripada upaya pengobatan penyakit, banjir, pangkalan sungai, penyumbatan saluran sungai, aliran di saluran sungai.
Manfaat Sanitasi Lingkungan
Terdapat beberapa manfaat sanitasi lingkungan yang dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Berdasarkan badan perumahan dan pemukiman nasional Bapenas, disebutkan manfaat sanitasi lingkungan yaitu:
1. Menghindari tingkat pertumbuhan ekonomi yang salah
Kerugian ekonomi dari dampak sanitasi yang buruk seperti dijelaskan di atas, jika dihitung secara terperinci, harus mengurangi laju pertumbuhan ekonomi.
2. Meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan, dan produktivitas masyarakat
Menurut WHO, persyaratan dan perilaku sanitasi yang baik dan pemulihan kualitas air minum dapat mengurangi kasus diare yang akan mengurangi jumlah hari absen dari sekolah dan absen dari pekerjaan hingga 8 hari per tahun atau 17% lebih tinggi yang tentunya berdampak pada peluang untuk meningkatkan penghasilan.
3. Mengurangi kemiskinan
Karena sanitasi yang buruk, rata-rata keluarga homogen di Indonesia wajib menanggung Rp1,25 juta setiap tahun. Ini adalah jumlah yang sangat signifikan bagi keluarga miskin. Biaya-biaya ini termasuk biaya perawatan, perawatan untuk rumah sakit, dan hilangnya pendapatan harian (biaya peluang) dari dampak menderita penyakit atau harus menunggu dan merawat anggota keluarga yang sakit.
4. Memberdayakan warga
Perubahan kondisi untuk akses ke sanitasi telah terbukti mendorong sumbangan investasi sanitasi. Pengalaman pengembangan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Jawa Timur menunjukkan faktor pengungkit, bahwa setiap Rp 1 yang dibelanjakan berhasil memobilisasi investasi sanitasi menurut masyarakat sendiri hingga Rp 35.
5. Selamatkan orang
Manfaat investasi sanitasi tentu saja terkait dengan moto terkenal di sektor kesehatan, yaitu untuk selalu mencegah lebih murah menurut pengobatan. Bayangkan negara kita harus merugi Rp. 58 triliun per tahun karena kami memilih untuk tidak mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 11,2 triliun per tahun untuk meningkatkan persyaratan sanitasi.
6. Lindungi lingkungan
Asian Development Bank (2009) menyatakan bahwa, kami telah gagal menginvestasikan USD 1 untuk menangani sanitasi, akibatnya sungai kami ternoda, akan membutuhkan pengeluaran USD 36 untuk memulihkan kondisi air sungai.