Dalam rangka Percepatan pencapaian Universal akses air minum aman dan sanitasi layak tahun 2019 dan pelaksanaan intervensi sensitif Kesehatan lingkungan pada daerah Stunting tahun 2018.
Pemerintah telah memfasilitasi kepada masyarakat yang sudah melaksanakan perubahan perilaku sehat yang lebih baik, melalui peningkatan kualitas akses sarana sanitasi (jamban Sehat dan sarana cuci tangan pakai sabun) yang terjangkau dan berkelanjutan bagi masyarakat miskin di desa STBM Stunting.
Hal itu dinyatakan oleh Ika Rahmawati, STR KL selaku staf Monev Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada kegiatan serah terima aset program intervensi kesehatan lingkungan dalam penanganan stunting melalui peningkatan kualitas Lingkungan di Provinsi Gorontalo tahun 2018, Rabu (12/12/2018) bertempat di Aula Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
“Kegiatan intervensi kesehatan lingkungan tahun 2018 di laksanakan di daerah prioritas Stunting sebanyak 250 desa Stunting pada 22 Provinsi dan tahun 2019 akan dilaksanakan di 514 desa Stunting yang telah melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan kriterianya adalah desa yang telah memiliki akses air bersih” kata Ika.
Menurut Ika, pelaksanaan kegiatan ini adalah menjadi satu bagian yang tidak terlepas dari intervensi Stunting bidang Kesehatan lingkungan sebagai intervensi sensitif, “kegiatan intervensi ini dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Masyarakat (KKM) didesa sasaran, dimana pembiayaannya untuk stimulan jamban dan tempat cuci tangan pakai sabun dengan total 20 unit setiap desa dengan sasaran lebih kepada individu yang benar-benar tidak mampu namun sudah berubah perilaku menjadi sehat” pungkasnya.
Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja Dan Olahraga, Sabri Panigoro, SKM., M. Kes mengatakan di Provinsi Gorontalo ada 5 desa yang di intervensi yaitu desa Haya-haya dan Desa Liyodu yang berada di Kabupaten Gorontalo serta Desa Tanah Putih, Desa Bongo Tua dan Desa Pangi di Kabupaten Boalemo, “harapannya agar aset ini dapat di manfaatkan dan di lakukan pemeliharaan oleh masyarakat penerima manfaat sehingga dapat memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat” tandasnya.