Indonesia saat ini masih tertinggal dalam hal infrastruktur sanitasi. Selain itu perilaku masyarakat yang peduli sanitasi juga masih sangat rendah. Untuk mengatasi hal itu keduanya harus dibenahi bersamaan, membangun infrastruktur sekaligus mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih sehat.
Perubahan pola hidup sehat dilakukan sejak dini melalui sosialisasi dan kampanye khususnya kepada anak-anak sebagai agen perubahan. Selain itu pemerintah daerah juga harus mendukung melalui kebijakan yang prosanitasi. “Perlu kepedulian bersama yang bertujuan untuk mengamankan masa depan air dan penggunaan energi melalui penanganan sanitasi yang baik,” ujar Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Hermanto Dardak, saat membuka acara Jambore Sanitasi di Ancol, Jakarta, Senin (16/6).
Jambore Sanitasi 2014 merupakan kegiatan ke-6 yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2008 untuk mengampanyekan Gerakan Peduli Sanitasi. Kegiatan ini sudah mencetak sebanyak 818 agen perubahan perilaku bidang air minum dan penyeharan lingkungan yang dikenal dengan Duta Sanitasi.
Jambore Sanitasi 2014 diselenggarakan oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PU dengan melibatkan 198 siswa SLTP sebagai Duta Sanitasi Provinsi dan 66 pendamping dari 33 provinsi di seluruh Indonesia. Dengan semakin banyaknya duta-duta sanitasi, pesan mengenai sanitasi yang baik akan tersampaikan ke segala lapisan masyarakat sehingga bisa memiliki rasa tanggung jawab bersama untuk mengamankan air dan penggunaan energi