Program Sanitasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang masih menjadi masalah di berbagai daerah termasuk Tanah Datar dan persoalan ini yang harus terus menjadi perhatian dari pemerintah daerah dan perlu dukungan seluruh pihak. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma di sela-sela mengikuti City Sanitation Summit (CSS) XVII Makasar 2017 dan Munas Asosiasi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), Selasa (12/12).
“Sanitasi adalah masalah bersama yang bisa diselesaikan secara bersama-sama pula, tidak cukup dengan peran pemerintah saja, di situ harus hadir komponen swasta dan masyarakat, “sebut Zuldafri
Lebih lanjut katakan permasalahan sanitasi di Kabupaten Tanah Datar memang belum seberat dan sekomplek yang dihadapi kota-kota besar di Indonesia yang diperparah adanya urbanisasi dan pertumbuhan penduduk yang begitu cepat namun permasalahan ini tetap ada di Tanah Datar,” ulas Zuldafri.
Zuldafri jelaskan sesuai RPJMD Tanah Datar 2016-2021 kondisi tahun 2015 persentase pelayanan air bersih sebesar 76,48% sementara target 2016 sebesar 88,24%, dan pada tahun 2018 targetnya 100%. Untuk itu Zuldafri minta OPD terkait memperhatikan target ini dan bersama-sama berjuang untuk merealisasikannya.
Secara pemerintahan, Kabupaten Tanah Datar di bawah kepemimpinan Irdinansyah Tarmizi dan Zuldafri Darma sebagai salah satu anggota AKKOPSI,sebut Zuldafri menyampaikan komitmen tetap mensinergikan program-program sanitasi dan air minum dengan program-program stunting (mengatasi kekurangan gizi) dan penanggulangan kemiskinan serta akan memberi perhatian lebih besar pada penguatan kelembagaan layanan sanitasi pasca pembangunan infrastruktur dasar untuk menjamin keberlanjutannya.
Zuldafri juga mengatakan pemenuhan kebutuhan dasar seperti akses sanitasi dan air minum bagi masyarakat miskin dan kawasan-kawasan dengan resiko kesehatan tinggi akan dilakukan konsolidasi dari berbagai sumberdaya seperti APBD, DAK, Dana CSR dan dana masyarakat termasuk kita dorong melalui Dana Desa dan APB Nagari sehingga penanganannya optimal.
“Program ini sangat vital karena bersentuhan langsung dengan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Kabid Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bapperlitbang Irwan yang turut mendampingi Wabup bersama OPD terkait Dinas PU dan Bagian Administrasi Pembangunan menyebutkan program/kegiatan mendukung sanitasi, penanggulangan kemiskinan dan stunting ini tersebar di berbagai OPD baik berupa baik pengadaan air bersih pada tahun 2017 pada 11 lokasi, pembangunan tangki septik untuk 107 rumah tangga, sosialisasi kualitas lingkungan, penyediaan sarana dan prasarana persampahan, program Pamsimas, Program Sanimas, Program PPSP, program-program penanggulang kemisikinan lainnya dan bantuan gizi masyarakat miskin.
“Program/Kegiatan di OPD terus berlanjut dan berkesinambungan untuk mencapai target masing-masing OPD sesuai RPJMD 2016-2021 yang telah ditetapkan,” ucap Irwan.
Kegiatan ini yang dibuka Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, serta dihadiri Walikota Makasar Moh. Ramdhan Pomanto selaku tuan rumah, Dirjen Cipta Karya KemenPUPR, Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Diah Indrajati, Direktur Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman Bappenas Tri Dewi Virgiyanti, Wali Kota Balikpapan yang juga Ketua Asosiasi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) HM Rizal Efendi, Direktur Pengembangan Pengelolaan Lingkungan Pemukiman Kementerian PUPR Dodi Krispatmadi, Tim Manager Urban Sanitation Development Program (USDP) serta bupati/walikota anggota AKKOPSI. (Humas)