Air bersih dan sanitasi bagi masyarakat miskin perlu mendapat perhatian serius.
Kebutuhan akses air bersih dan sanitasi tersebut bisa terwujud apabila ada sinergi serta kemitraan antara pemerintah, masyarakat, dan para pihak yang berkepentingan.
Hal itu terungkap dalam Lokakarya Nasional FIELD-IWINS di Hotel Manhattan, Grand Capinton Ballroom, Jalan Prof Dr Satrio No 1 Kav 22, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (9/5/2018) siang.
Program Manager IWINS, Arief Lukman Halim, mengatakan, untuk mewujudkan air bersih dan sanitasi, para pihak yang berkepentingan tak bisa jalan sendiri-sendiri.
Perlu kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan para pihak yang berkepentingan.
Paling penting, gerakan air bersih dan sanitasi harus menempatkan masyarakat sebagai subyek pembangunannya.
“Masyarakat merupakan pelaku utama dalam penyediaan air bersih dan sanitasi. Masyarakat sendiri yang merumuskan permasalahan dan bagaimana mengatasinya,” katanya dalam siaran pers yang diterima Tribun Jogja.
Untuk mewujudkan kemandirian masyarakat, perlu pendampingan yang intensif.
Satu di antara pendekatan yang sudah berhasil dilakukan melalui sekolah lapangan, sebagaimana yang dilakukan di Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
“Kami melakukan edukasi kepada masyarakat. Edukasi ini melalui pendekatan sekolah lapangan, dakwah, dan teater rakyat,” ujarnya.
Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2018/05/09/masyarakat-miskin-butuh-akses-air-bersih-dan-sanitasi