Pemkab Sleman berhasil meraih apresiasi dari Kementerian Kesehatan sebagai enam kabupaten kota terbaik se-Indonesia dalam upaya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) berkelanjutan.
Lima kabupaten lain yang meraih penghargaan di antaranya Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Kota Semarang dan kabupaten Alor.
Selain Sleman, Pemda DIY juga berhasil meraih penghargaan serupa.
Penghargaan STBM berkelanjutan diberikan setiap tahun kepada enam Kabupaten/Kota terbaik, yang telah memiliki akses sesuai target untuk satu atau sebagian atau seluruh lima pilar STBM.
Adapun lima pilar tersebut adalah bebas buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabung, pengamanan air minum dan makan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga dan terakhir pengamanan limbah cair rumah tangga.
Kementerian kesehatan memberikan penghargaan STBM Berkelanjutan kepada Bupati/Walikota atas pencapaiannya sebagai Kabupaten/Kota yang telah terverifikasi Stop Buang Air Besar Sembarangan / ODF (Open defecation free) berdasarkan data e-monev STBM.
Penghargaan ini juga diberikan atas inovasi terbaik dalam mempertahankan kondisi Stop Buang Air Besar Sembarangan sekaligus dalam meningkatkan kualitas akses layanan berbasis masyarakat.
Berdasarkan Data e-monev STBM sampai dengan bulan Juli 2018 Kementerian Kesehatan mencatat ada 21 kabupaten dan kota yang telah mencapai 100% pada pilar satu yaitu Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan.
Kabupaten Sleman masuk di dalam 21 Kabupaten dan kota yang telah berkomitmen untuk Stop Buang Air Besar Sembarangan.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun menjelaskan Program STBM berkelanjutan di Kabupaten Sleman tidak hanya berhenti dan sebatas dengan keberhasilan Pilar Stop Buang Air Besar Sembarangan.
Ia membuktikan dengan keberhasilan Kabupaten Sleman mendeklarasikan 12 Desa dari 86 Desa di Kabupaten Sleman Sebagai Desa STBM yang mengimplementasikan 5 Pilar STBM sampa Oktober tahun ini.
Akses sanitasi di Kabupaten Sleman sampai tahun 2018 adalah sebesar 294.081 KK atau 90,51 % menggunakan Jamban Sehat Permanen, 12.767 KK atau 3,93% menggunakan Jamban Sehat Semi Permanen dan 18.068 KK atau 5,56% sharing menggunakan Jamban Sehat Permanen dan Jamban Sehat Semi Permanen.
“Keberhasilan pelaksanaan program STBM di Kabupaten Sleman tidak terlepas dari dukungan dari berbagai pihak diantaranya peran lintas sektor dan lintas program dalam pelaksanaan STBM baik di tingkatan regulasi maupun lapangan,” ucapnya.
Sri Muslimatun pun mengucapkan rasa terima kasihnya atas upaya para fasilitator STBM di tingkat kecamatan sebagai motor penggerak sekaligus pemicu bagi masyarakat untuk berubah perilaku dan menerapkan pilar-pilar dalam STBM.
Sumber : https://jogja.tribunnews.com/2018/10/21/kabupaten-sleman-termasuk-6-besar-kabupaten-se-indonesia-dalam-hal-sanitasi-terbaik